Berita Viral

Pekerjaan GRT Anak Anggota DPR RI Aniaya Janda Muda di Tempat Karaoke hingga Tewas: Bisnis Mentereng

Pelaku pembunuhan janda muda di tempat karaoke Surabaya terungkap. Pelaku bernama Gregorius Ronald Tannur alias GRT. 

HO
Pelaku pembunuhan janda muda di tempat karaoke Surabaya terungkap. Pelaku bernama Gregorius Ronald Tannur alias GRT.  

TRIBUN-MEDAN.com - Pelaku pembunuhan janda muda di tempat karaoke Surabaya terungkap. Pelaku bernama Gregorius Ronald Tannur alias GRT. 

GRT merupakan anak anggota DPR RI dari PKB. 

GRT merupakan asal Nusa Tenggara Timur. 

Gregorius menganiaya Dini Sera Afrianti alias DSA hingga berujung tewas. 

Penganiayaan yang dilakukan GRT juga terbilang sadis. 

Kuasa hukum korban mengungkapkan pelaku merupakan anak Anggota DPR RI dari Partai PKB asal Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Berdasarkan penelusuran Tribun, anggota DPR RI yang dimaksud yakni Edward Tannur. 

Lalu kuasa hukum menyebutkan bahwa pelaku berinsial GRT berusia 31 tahun, anak dari Edward Tannur. 

Maka berikut ini sosok Gregorius Ronald Tannur (GRT) pelaku pembunuhan janda muda di Surabaya.  

Sebelumnya, janda cantik berusia 29 tahun dibunuh di tempat karaoke Surabaya Jawa Timur. 

Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura mengatakan GRT merupakan pacar dari DSA.

GRT kini telah dilaporkan atas kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

"GRT ini adalah masih jadi pacar. Atau teman dekat DSA. R ini anak salah satu pejabat dewan DPR RI," ungkapnya, Kamis (5/10/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Gregorius Ronald Tannur atau GRT (31) anak anggota DPR RI, berinisial ET (Partai PKB) diduga melakukan penganiayaan berat terhadap Dini Sera Afianti (29) alias Andini hingga menyebabkan kematian.
Gregorius Ronald Tannur atau GRT (31) anak anggota DPR RI, berinisial ET (Partai PKB) diduga melakukan penganiayaan berat terhadap Dini Sera Afianti (29) alias Andini hingga menyebabkan kematian. (Istimewa)

Ia meminta anggota keluarga GRT juga turut bertanggung jawab atas kasus ini lantaran korban dianiaya hingga tewas.

"Meski proses hukum berjalan dan berlanjut kami ingin melihat sifat kenegarawanan sifat tanggug jawab dari seorang pejabat dan keluarganya. Terhadap kepedulian nasib DSA," tuturnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved