Driver Bus Metro Deli Unjuk Rasa

BPTD Bantah Kemenhub Tak Berikan Gaji Kepada Seluruh Supir Trans Metro Deli Medan

Menurut satu diantara supir TMD Akhyar  mengatakan, dalam pertemuan tersebut belum membuahkan hasil.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Sejumlah supir Bus Metro Deli lakukan aksi unjuk rasa di Jalan Stasiun Kota Medan, Jumat (6/10/2023). Aksi ini dilakukan sebab gajinya sudah dua bulan tak dibayarkan. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Staf Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD)  Kemenhub Medan,  Andi Sinaga membantah pihaknya menahan gaji seluruh supir Trans Metro Deli (TMD) Kota Medan.

Dikatakan Andi, pihak Kemenhub sudah memberikan gaji seluruh supir TMD ke perusahaan yang menaunginya yakni Medan Bus Transport (MBT) yang terletak di Jalan Pukat IV Kota Medan.

Hal itu diketahui Tribun Medan, dari hasil pertemuan sejumlah supir TMD ke Kantor BPTD  di  Uniland, Jumat (6/10/2023).

Menurut satu diantara supir TMD Akhyar  mengatakan, dalam pertemuan tersebut belum membuahkan hasil.

Sebab, pihak BPTD hanya berperan sebagai jembatan menuju Kemenhub.

"Kami tadi mengantarkan surat keluhan untuk Kemenhub ke Kantor BPTD sebagai perwakilan Kemenhub di Medan. Hasilnya bertemu dengan stafnya bernama Andi Sinaga. Bapak itu meminta kami untuk lakukan aksi damai dan dia bersedia menjadi penyambung lidah kami ke Kemenhub dan MBT," terangnya.

Dikatakan Akhyar, saat ini pihak MBT lah yang  menahan gaji seluruh supir TMD Medan.

"Jadi dari pengakuan bapak itu, Kemenhub sudah memberikan gaji 100 persen setiap bulannya sesuai aturan yang berlaku," terangnya.

Diterangkannya, pihak Kemenhub mengaku tidak terlibat dalam permasalahan telatnya gaji ratusan supir TMD.

"Mereka mengaku tidak ada hubungan ketelatan gaji kami. Saat ini permasalahannya ada di operator perusahaan MBT. Namun kami tidak mau jumpa pihak MBT.  Kami mau jumpa kalau sudah pasti gaji kami keluar," terangnya.

Dikatakannya, pihak BPTD juga akan memberikan sanksi kepada pihak MBT.

"Katanya juga tadi dia akan menegur pihak tersebut. Tapi sesuai dengan kapasitasnya," jelasnya.

Diakuinya dari hasil pertemuan tersebut, pihaknya belum mendapat kejelasan kapan pencairan gaji dilaksanakan.  

"Masih belum ada kejelasan terkait pencairan gaji.  Untuk itu aksi kami selanjutnya itu akan menyewa advokat. Namun itu sifatnya per orangan. Jadi ada nanti dari kami yang bawa masalah ini ke ranah hukum. Tapi ini kami tunggu dulu dari pihak MBT dalam seminggu ini  untuk tahap selanjutnya," ucapnya.

Sementara itu,  saat Tribun Medan coba konfirmasi kepada Bagian Umum  Perusahaan MBT, Ronal mengaku tidak berani berkomentar.

"Izin kak saya juga staf biasa. Mungkin hal itu bisa ditanya ke Top Leader kita ya kak. Terimakasih," ucap Ronal melalui pesan singkatnya kepada Tribun Medan.

Namun saat Tribun Medan mencoba meminta di-soundingkan dengan Top Leader Perusahaan MBT, hingga saat ini Ronal tidak membalas pesan WhatsApp dari Tribun Medan.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah driver bus Metro Deli Lakukan aksi unjuk rasa di Jalan Stasiun Kota Medan, Jumat (6/9/2023).

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan sebab ratusan supir bus Metro Deli belum menerima gaji selama dua bulan.

Dalam aksi unjuk rasa itu, ada beberapa tulisan yang ditempelkan di atas kendaraan roda dua milik mereka.

"Bayar dua bulan gaji kami," tulisan yang ditempel di atas kendaraan roda dua milik supir Metro Deli.

Bukan hanya itu, ada juga tulisan yang mengatakan bahwa direktur perusahaan Medan Bus hanya memberikan janji dan harapan saja.

"Bunga pinjam terus berjalan, Gaji tidak ada kejelasan, direktur hanya memberi harapan. Sementara anak dan istri kami butuh makan," tulisan yang tertempel di kendaraan roda dua tersebut.

Saat dikonfirmasi satu diantara supir Bus Metro  Deli Muhammad Akhyar mengatakan, gaji tak diberikan sudah mau jalan hampir tiga bulan.

Dikatakannya seluruh bus Metro Deli berjumlah 170 supir belum menerima gaji sejak bulan Agustus 2023.

"Jadi kami lakukan akai spontanitas bersama  sebagian  supir  Bus Metro Deli. Dalam hal ini tuntutannya kami belum dibayar gaji dimana saat ini sudah berjalan bulan ketiga," terangnya kepada Tribun Medan,Jumat (6/10/2023).

Total keselurahan gaji  itu, dikatakannya ada Rp 10 juta.

"Rp 10 juta karena dua bulan ini belum dibayar. Dan ini jalan bulan ketiga," terangnya.

Menurutnya, gaji telat  sudah dirasakan seluruh supir  Bus Metro  berkali-kali.

"Sudah berkali-kali. Kita sudah lakukan konfirmasi dengan pihak perusahaan Medan Bus tapi belum ada kejelasan hanya janji-janji saja," ucapnya.

Diakuinya, sistem kerja menjadi supir Metro Deli ini menggunakan sistem kontrak.

"Jadi Kementerian Perhubungan yang memberikan wewenang terhadap perusahaan (Medan Bus) yang mengatur kami. Nah gaji dari Kemenhub ini dititipkan ke perusahaan itu namanya Medan Bus.  Namun saat kami tanya kenapa belum cair alasannya dari pusat memang belum cair dan itu terus-terusan terjadi," pungkasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved