Berita Viral

Miris, Gegara Hal Sepele, Bocah Berkebutuhan Khusus Dihajar Teman Kelas di Masjid Hingga Trauma

Menurut polisi, kejadian itu berlangsung saat korban meminta sebuah foto kepada para pelaku namun tak diberi.

|
Editor: Satia
Istimewa
Bocah Berkebutuhan Khusus Dibully 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Malangnya nasib bocah dengan berkebutuhan khusus dianiaya oleh sekelompok remaja di Masjid.

Akibat bully dan penganiayaan ini, korban sampai trauma.

Kejadian ini terjadi di Balikpapan dan disebabkan masalah sepele.

Dikutip dari Tribuntrends.com, berdasarkan keterangan polisi, korban juga merupakan anak berkebutuhan khusus.

Baca juga: Optimalkan Restoratif Justice Tanggulangi Perkara, Kapolres Simalungun Kembali Selesaikan 61 Kasus

Menurut polisi, kejadian itu berlangsung saat korban meminta sebuah foto kepada para pelaku namun tak diberi.

Hingga akhirnya terjadi kasus pembullyan tersebut.

Adapun korban dari perundungan tersebut adalah AA (13), seorang pelajar kelas 8 di salah satu SMP swasta di Balikpapan, sementara pelaku perundungan adalah KD (13) dan MR (13).

Perundungan ini terjadi pada Sabtu (23/9/2023) pekan lalu di Masjid Darussalam, RT 26, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Balikpapan.

Dalam video berdurasi 27 detik tersebut, korban AA mengalami perlakuan yang tidak manusiawi dari pelaku, sementara AA hanya bisa menangis dan memegangi kepalanya.

Baca juga: Mobil Toyota Vios Terbakar dan Meledak di SPBU Kisaran, Warga Heboh

Kapolsek Balikpapan Utara, AKP Bitab Riyani, mengonfirmasi bahwa kedua belah pihak, yakni keluarga korban dan pelaku, telah sepakat untuk berdamai.

"Iya tadi sudah mediasi dan sepakat damai. Orangtua korban tidak akan melanjutkan kasus ini," jelas Bitab.

Bitab Riyani juga menyebut bahwa perundungan terhadap AA bermula saat korban meminta sebuah foto kepada kedua pelaku.

Karena ketidaksetujuan pelaku terhadap permintaan tersebut, tindakan perundungan pun terjadi. 

Berakhir Mediasi

Kasus bullying yang terjadi di Balikpapan yang kini viral di media sosial tengah ditangani oleh Mapolsek Balikpapan Utara.

Kasus tersebut kini telah berakhir damai melalui preoses mediasi.

Proses mediasi kasus ini terjadi di Mapolsek Balikpapan Utara.

Baca juga: JANGGAL! Wawancara Jessica Wongso di Film Dokumenter Kasus Kopi Sianida Tiba-tiba Disetop, Kenapa?

Mediasi ini dihadiri oleh Kapolsek Balikpapan Utara, AKP Bitab Riyani; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufik; keluarga korban dan pelaku; dan Kabid Perindungan Anak DP3AKB Balikpapan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Irfan Taufik, menyampaikan permintaan maaf atas insiden perundungan yang dialami siswa SMP swasta di kota ini.

"Kami sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meminta maaf, ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mengawasi," tutur Irfan.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan personel dari DP3AKB untuk memberikan pendampingan kepada korban perundungan jika diperlukan.

Terkait sanksi yang akan diberikan kepada pelaku oleh sekolah mereka, Irfan menjelaskan bahwa hal tersebut masih perlu dipertimbangkan.

"Nanti akan dilihat ke depan. Yang jelas, pendekatan persuasif akan kami kedepankan," ujarnya.

Baca juga: GERAM, Kepsek SMPN 2 Cimanggu Dihujat Warganet Usai Puji Pelaku Perundungan Siswa Berprestasi

Selain itu, Irfan Taufik juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan sosialisasi di seluruh sekolah di Balikpapan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.

Kasusnya Viral

Sebelumnya kasus bullying kembali viral di media sosial. Bahkan kasus bullying ini sampai diviralkan oleh anggota DPR RI Ahmad Sahroni 

Dalam akun instagramnya @ahmadsahroni88, korban tampak dilakuan tak manusiawi.

Dalam video viral yang dibagikan Ahmad Sahroni, terlihat jelas detik-detik bocah berbaju merah dihajar oleh temannya.

Baca juga: SURVEI TERBARU - Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies, Di Jawa Timur Mayoritas Pilih Ganjar Capres 2024

Punya ukuran tubuh yang lebih kecil, bocah berbaju seragam pramuka itu secara membabi buta memukuli korban.

Bahkan bocah tersebut sampai memiting leher korban seraya mendorongnya.

Ia pun menendang kepala korban saat terjatuh ke lantai.

Baca juga: SURVEI TERBARU - Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies, Di Jawa Timur Mayoritas Pilih Ganjar Capres 2024

Diperlakukan kasar secara bertubi-tubi, bocah berbaju merah hanya bisa meringis kesakitan.

Dengan suara tangisan yang keras, korban bak meminta pertolongan kepada bocah yang ada di sana.

Namun semua bocah termasuk pelaku hanya tertawa melihat korban menangis.

Salah seorang bocah yang menghajar korban sempat memaksa korban untuk berbicara.

Karenanya diduga korban adalah anak berkebutuhan khusus lantaran sama sekali tidak memenuhi permintaan pelaku.

"Ngomong aja, jangan begitu lu," pinta bocah yang menghajar.

 

 

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved