Breaking News

Berita Medan

Dinkes Catat 3.400 Kasus Penyakit Jantung di Medan Sejak Januari 2023, Anjurkan Cek Kesehatan Dini

Dinkes Kota Medan mencatat ada 3.400 temuan kasus penyakit jantung di Kota Medan pada periode Januari-September 2023.

|
Penulis: Anisa Rahmadani |
Tribun Medan/Anisa Rahmadani
Seorang warga sedang mendownload aplikasi Heart & Stroke di Appstore, Jumat (29/9/2023). Aplikasi ini diperuntukkan dalam penanganan awal apabila ada masyarakat Medan terkena serangan jantung. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan mencatat ada 3.400 temuan kasus penyakit jantung di Kota Medan pada periode Januari-September 2023.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Staf Katim Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, Muhammad Irfan, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Peserta Berlari di Fun Run dan Fun Walk, Peringati Hari Jantung Sedunia di Kota Medan

Irfan menjelaskan, pihaknya belum bisa menyimpulkan catatan angka kasus ini turun dibandingkan tahun lalu. Sebab, saat ini mereka masih melakukan pendataan hingga Desember 2023 nanti.

"Dalam rangka peringati Hari Jantung Sedunia, tahun ini Kota Medan sejak Januari hingga hari ini ada 3.400 kasus ditemukan di Kota Medan," ungkap Irfan.

Ia menambahkan, jumlah pasien terkena penyakit jantung di Kota Medan tahun 2022 lalu tercatat ada 5.105 kasus.

"Tapi data di tahun 2022 itu terhitung dari Januari-Desember. Makanya di tahun ini kami masih lakukan pendataan secara berkala," jelasnya. 

Dari beragamnya kasus jantung di Kota Medan, kata Irfan, paling banyak kasus penyakit jantung koroner yang ditemukan.

"Kota Medan ini paling banyak kasus jantung koroner. Jantung koroner itu terjadi karena adanya penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri jantung," bebernya.

Gejala umum yang dirasakan itu, katanya, yakni nyeri di dada seperti terganjal sesuatu, rasa terbakar di dada, sesak nafas, sesak di dada, perasaan mual, sering pusing, mati rasa pada bagian dada dan detak jantung tidak teratur.

"Penyebab penyakit jantung koroner itu beragam, bisa karena kebanyakan konsumsi minuman beralkohol, lemak dan kolestrol tinggi, keturutan penderita penyakit jantung, darah tinggi, ginjal  akut, kelebihan lemak di pinggang dan kebiasaan merokok," ucapnya.

Irfan menjelaskan, umumnya ada beberapa orang yang rentan terkena penyakit jantung koroner.

"Diantaranya usianya di atas 40 tahun, hipertensi dan biasanya pria lebih berisiko daripada wanita," ujarnya.

Ia pun menerangkan pencegahan awal yang harus dilakukan untuk mencegah jantung.

"Makanya kami saat ini membuat layanan panggilan ambulans ke nomor 199. Tujuannya agar penanganan penyakit darurat lebih cepat teratasi," jelasnya.

Kata Irfan, pencegahan awal penyakit jantung yakni masyarakat dianjurkan untuk melakukan pengecekan kesehatan tubuh sejak dini.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved