Berita Sumut

Polres Dairi Selidiki Kasus Siswi SMA Nekat Akhiri Hidup, Diduga Akibat Video Asusilanya Tersebar

Polres Dairi saat ini sedang menyelidiki kasus siswi di Kecamatan Siempat Nempu Hulu, yang nekat mengakihir hidup dengan cara minum racun.

|
internet
ILUSTRASI. Seorang siswi SMA di Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi nekat mengakhiri hidupnya dengan cara minum racun pembasmi rumput. 

TRIBUN-MEDAN.com, DAIRI - Polres Dairi saat ini sedang menyelidiki kasus siswi di Kecamatan Siempat Nempu Hulu, yang nekat mengakihir hidup dengan cara minum racun.

Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Meetson Sitepu mengatakan, saat ini pihaknya bersama Polsek Tigalingga sedang melakukan penyelidikan.

Baca juga: Diduga Video Asusila Tersebar, Siswi di Dairi Nekat Minum Racun, Sempat Dirawat di Rumah Sakit

"Penanganan dilakukan oleh Polsek Tigalingga, dan Polres Dairi melakukan back up. Saat ini tim sudah turun ke lapangan," ujar AKP Meetson, Rabu (27/9/2023)

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMA di Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi nekat mengakhiri hidupnya dengan cara minum racun pembasmi rumput.

Korban berinisial K br P (16) sempat menjalani perawatan medis selama satu bulan sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Kapolsek Tigalingga, AKP SP Siringoringo mengatakan, siswi tersebut meminum racun pada tanggal 26 Agustus 2023.

"Pada hari Minggu tanggal 27 Agustus 2023 sekira pukul 00.00 wib, korban mengambil racun jenis gromoxone yang berada didalam rumah. Kemudian  si korban meminum racun tersebut," ujar AKP SP Siringoringo, Selasa (26/9/2023).

Selanjutnya, pada tanggal 28 Agustus, ayah siswi tersebut melihat kondisi anaknya dalam keadaan pucat dan lemas.

"Pada hari Senin tanggal 28 Agustus 2023 sekira pukul 05.00 si ayah melihat korban gelisah dan bertanya "kenapa kau", dan di jawab si korban 'sakit perutku", " jelas kapolsek.

Mendengar hal tersebut, ibu korban bangun dari tidur dan melihat korban dengan wajah pucat.

"Dan si korban mengaku telah meminum racun," sebutnya.

Kemudian sang ayah membawa korban ke bidan yang berada tak jauh dari kediaman korban, dan bidan tersebut menyarankan membawa ke rumah sakit umum.

" Kemudian saudara korban yang bernama membonceng korban ke Rumah Sakit Umum Sidikalang, dan korban dirawat 1 hari 1malam di rumah sakit," bebernya.

Setelah mulai pulih, korban dibawa keluarga pulang ke rumah tanggal 29 Agustus 2023 sekira pukul 15.00 wib.

Selanjutnya pada tanggal 1 September 2023 sekitar pukul 12.00 WIB korban kembali drop dan merasakan sakit pada tenggorokan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved