Berita Viral

TERUNGKAP, Kasus Dugaan Nasabah AdaKami Akhiri Hidup Terjadi di Sumsel, Bos AdaKami Buka Suara

Kasus dugaan nasabah AdaKami mengakhiri hidupnya karena tak kuat ditagih debt collector hingga kini masih terus diusut.

Editor: Liska Rahayu
internet
ILUSTRASI. Seorang pria nekat bunuh diri karena terlilit pinjaman online (pinjol). 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus dugaan nasabah AdaKami mengakhiri hidupnya karena tak kuat ditagih debt collector hingga kini masih terus diusut.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak memperingatkan para pemilik platform pinjaman online (pinjol) untuk tidak menagih utang menggunakan cara mengancam.

Ade menuturkan, pihaknya secara tegas akan menindak perusahaan pinjol yang menagih utang dengan melanggar hukum.

"Menjadi masalah adalah ketika dalam operasionalnya menggunakan DC (debt collector) yang melawan hak, mengancam debiturnya," jelas Ade kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).

Ade sendiri tak menampik bahwa pemilik layanan pinjol punya kekuatan di mata hukum atau legal standing ketika menagih utang kepada debitur.

Namun, jika seorang nasabah mendapat perlakuan tidak menyenangkan, antara lain teror dan ancaman, sudah sepatutnya dia segera melapor.

"Segala bentuk tindak pidana yang terjadi, pasti akan kami lakukan penegakan hukum secara tegas," ucap Ade Safri.

Sebagai informasi, dilansir dari akun X (dahulu Twitter) @rakyatvspinjol, Rabu (20/9/2023), dinarasikan seorang penerima pinjaman berinisial K mengajukan pinjaman online sebesar Rp 9,4 juta.

Namun, ia harus mengembalikan hingga 19 juta.

"Ketika K memiliki kesulitan pembayaran dan telat bayar, mulai lah terror DC berdatangan," tulis pembuat utas tersebut.

Pemilik utas tersebut juga menarasikan, karena teror dari bagian penagihan atau debt collector (DC), K mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

"K mengembuskan napas terakhirnya pada Mei 2023," tulis pengunggah.

Kasus Pria Bunuh Diri karena Diteror Pinjol Terjadi di Sumsel

Polisi menyebut kasus nasabah perusahaan pinjaman online yang bunuh diri karena diteror terjadi di Baturaja, Sumatera Selatan.

Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, informasi itu didapat setelah polisi mengontak admin media sosial X @rakyatvspinjol.

"Didapatkan informasi dari admin Twitter, korban yang meninggal bunuh diri berdomisili di Baturaja, Provinsi Sumatera Selatan," ujar Ade Safri, Kamis (21/9/2023).

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved