Medan Memilih
Cerita Tukang Kopi Ikut Nyaleg di Medan, Hempang Stigma Politik Harus Punya Banyak Uang
Saya daftar setahun lalu, awalnya bukan kader partai, kemudian PKS saat itu buka dia nomor sebagai bacaleg dari non kader.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Tak hanya mereka yang mapan, pemilihan anggota legislatif di kota Medan turut diikuti kalangan warga biasa yang lahir bukan dari poros elit politik atau mereka yang memiliki kekuatan uang yang melimpah.
Tanpa mempersiapkan uang untuk kampanye, Wahyu Darmono maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan IV Kota Medan yang mencakup Kecamatan Amplas, Medan Baru, Medan Area dan Medan Denai.
Ini adalah pengalaman pertama bagi Wahyu pengusaha kopi yang maju sebagai bakal calon anggota legislatif.
"Iya memang mungkin banyak anggapan maju caleg harus mapan, kalau tidak mustahil bisa menang, tapi demi harapan yang lebih baik untuk masyarakat saya akhirnya maju sebagai anggota legislatif," kata Wahyu kepada Tribun Medan, Kamis (21/9/2023).
Wahyu memang bukan lah kader partai, baru bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera kira kira setahun lalu.
Saat itu PKS membuka peluang bagi masyarakat non partai untuk maju sebagai calon anggota legislatif.
"Saya daftar setahun lalu, awalnya bukan kader partai, kemudian PKS saat itu buka dia nomor sebagai bacaleg dari non kader. Kemudian saya daftar dan alhamdulillah diterima. Kalau kader pantai Baru, namun saya memang sudah ikuti PKS sejak lama,," ujar Wahyu.
Sejak tahun 2015 Wahyu adalah penjual kopi. Usaha itu dia geluti hingga kini. Dia pun sudah merasakan pahit manisnya sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Bahkan gerai kopinya pernah tutup saat pandemi Covid-19.
Cerita itu lah yang kemudian menjadi alasan kuat baginya untuk terjun ke dunia politik. Menurut Wahyu, perlu ada campur tangan pemerintah untuk membela kepentingan pelaku usaha sepertinya.
"Ya karena sebagian pelaku UMKM paham seperti apa sakitnya, tantangannya, jadi saya anggap perlu peran pemerintah dalam hal ini anggota legislatif misalnya untuk membantu kepentingan pelaku usaha seperti kami," kata dia.
Meski baru bergabung ke dalam partai sebenarnya Wahyu sudah memiliki ketertarikan dalam dunia politik.
Wahyu sendiri adalah lulusan fakultas hukum UISU tahun 2010. Bersama ayahnya Wahyu juga terlibat dalam kegiatan advokasi sebagai pendamping hukum.
"Selain itu saya juga pengin buat lembaga bantuan hukum bagi masyarakat khususnya di dapil saya ya. Karena sekarang masyarakat perlu pendamping hukum apalagi gratis, itu cita cita saya jika terpilih," kata Wahyu.
Tak jarang diragukan karena tak tawarkan uang.
Maju sebagai calon anggota legislatif bukan tanpa tantangan. Wahyu mengatakan, tanpa politik uang dengan usia yang kini menginjak 34 tahun, tak jarang Wahyu dicibir oleh masyarakat.
| AULIA Rachman Nyatakan Dukungan ke Rico Waas, Tak Maju Pilwakot Medan |
|
|---|
| KETUA Hanura Sumut El Adrian Shah Daftar dan Wawancara sebagai Calon Walikota Medan ke Perindo |
|
|---|
| Nama-nama 50 Anggota DPRD Medan Periode 2024-2029, PDIP 9 Kursi PKS 8 Kursi Gerindra 6 Kursi |
|
|---|
| Dikawal Puluhan Ojol, Anggota DPRD Medan Erwin Siahaan Daftar Bacalon Wali Kota ke PSI |
|
|---|
| Anggota DPRD Sumut Aulia Agsa dan Ketua NasDem Daftar Calon Wali Kota Medan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Wahyu-Darmono-bakal-calon-anggota-legislatif-dari-PKS_.jpg)