Breaking News

Berita Viral

Viral Pria Bunuh Diri Karena Terlilit Pinjol, Diteror Debt Collector, Utang Rp 9 Juta Jadi Rp19 Juta

Kisah pilu dialami oleh seorang pria yang nekat bunuh diri karena terlilit pinjaman onljine (pinjol).

Penulis: Istiqomah Kaloko |
internet
ILUSTRASI. Seorang pria nekat bunuh diri karena terlilit pinjaman online (pinjol). 

TRIBUN-MEDAN.com – Kisah pilu dialami oleh seorang pria yang nekat bunuh diri karena terlilit pinjaman onljine (pinjol).

Kisah pilu pria yang bunuh diri karena terlilit pinjol ini dibagikan oleh akun X (dulu Twitter) @rakyatvspinjol.

Baca juga: VIRAL Sopir Angkot Ikhlas Dibayar Kakek-kakek Pakai Tutup Botol, Padahal Kondisi Angkotnya Usang

Dalam narasi yang dibagikan akun Twitter tersebut, nasabah berinisial K tersebut ditagih secara tidak wajar oleh debt collector.

Selain menerima pesan penagihan yang kasar, korban dengan inisial K juga mengalami pemecatan dari pekerjaannya setelah teror dari debt collector pinjol tersebut menyebar ke tempat kerjanya.

Korban adalah seorang ayah dari seorang anak berusia 3 tahun.

Pada awalnya, K meminjam uang senilai Rp 9,4 juta dari salah satu platform pinjol.

Namun, K harus mengembalikan pinjaman hingga Rp 19 juta. Teror dari debt collector tidak hanya ditujukan kepada keluarganya, tetapi juga ke tempat kerjanya.

Akibatnya K di-PHK oleh kantor tempatnya bekerja.

Terroran pertama menyebabkan K dipecat dari kantornya. DC Adakami terus menerus menelpon ke kantor K yang akhirnya mengganggu kinerja operator telpon.

K, sebagai seorang pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan dengan kontrak 5 tahun lalu dipecat karena telpon yang masuk ke kantor sudah dirasa sangat mengganggu,” seperti yang ditulis oleh @rakyatvspinjol pada Selasa (19/9/2023).

Setelah dipecat, istri dan anak K memilih untuk kembali ke rumah orang tua.

Selain itu, K juga menerima teror dalam bentuk pesanan fiktif dari ojek online (ojol) hingga mencapai enam pesanan per hari.

Keluarga K kemudian mencoba untuk memediasi masalah ini. Saat itu, K mulai berbicara terbuka mengenai masalah yang dihadapinya akibat pinjol.

Meskipun demikian, sang istri masih enggan untuk pulang ke rumahnya karena merasa takut. Namun, dua hari setelah mediasi, teror dari debt collector tetap berlanjut.

Akhirnya, K mengakhiri hidupnya pada Mei 2023.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved