Pilpres 2024
Hasil Survei Prabowo-Ganjar Unggul di Pemilih NU dan Muhamadiyah, Ini Kata Akademisi UMSU
Elektabilitas Anies Baswedan yang saat ini resmi berpasangan dengan Ketua PKB Muhaimin Iskandar berada di bawah dari pasangan lainnya.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Pengamat politik sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arifin Saleh Siregar menanggapi hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berada diurutan atas dari kalangan pemilih Nahdatul Ulama dan Muhamadiyah.
Arifin menilai elektabilitas Prabowo dan Ganjar yang masih teratas dikalangan warga NU tidak lepas dari dinamika politik yang terjadi pada hari ini.
Menurutnya, kepopuleran Prabowo menjadi alasan kuat, sementara itu Ganjar yang didukung PDIP juga mendapat dukungan dari sebagian warga NU.
"Yang pertama ini tentu tidak lepas dari dinamika politik yang terjadi. Dengan berkembangnya dukungan kepada calon presiden dari partai politik ini tentu mempengaruhi elektabilitas calon," kata Arifin Saleh kepada Tribun, Selasa (19/9/2023).
Jika melihat survei yang dilakukan LSI, elektabilitas Anies Baswedan yang saat ini resmi berpasangan dengan Ketua PKB Muhaimin Iskandar berada di bawah dari pasangan lainnya.
Hal itu bisa saja terjadi lantaran survei dilakukan pada awal Agustus lalu.
Selain itu kata Arifin, memang tak semua warga NU otomatis memilih Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Itu karena loyalis Gus Dur juga masih akan menunggu keputusan dari Yenny Wahid dalam menentukan dukungan calon presiden.
"Jika dari kalangan NU sejauh ini memperlihatkan Anies Baswedan masih di bawah itu karena juga tidak semua warga Nahdliyin mendukung Muhaimin sebagian mereka apalagi loyalis Gus Dur misalnya masih menunggu Yenny Wahid dalam menentukan pilihan," lanjutnya.
Dengan politik yang begitu dinamis maka elektabilitas calon juga akan terus berkembang. Dukungan partai politik kepada masing-masing calon yang masih terus berjalan juga akan merubah elektabilitas calon setia waktu.
"Dukungan partai politik, kebijakan, kebiasaan calon menjelang pemilihan umum ini semua berpengaruh terhadap elektabilitas. Selain itu bagaimana kesukaan dan kepopuleran calon bisa dialihkan jadi suara karena sejauh ini juga banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan dan masih mengamati calon calon yang ada," ujar Shohibul.
Kendati demikian, Shohibul mengatakan, survei yang dilakukan LSI dengan melibatkan 1.200 responden juga harus memperhatikan apakah kuesioner merupakan pemilih NU dan Muhamadiyah.
Menurutnya hal itu penting sehingga hasil survei tersebut menunjukkan arah dukungan kalangan NU dan Muhamadiyah dalam melihat calon presidennya dari dua organisasi islam terbesar di Indonesia.
"Kemudian apakah itu responnya adalah semuanya warga NU dan Muhamadiyah, itu juga perlu bagaimana metodologi yang dilakukan agar survei itu benar benar bisa menunjukkan kira kira arah dukungan presiden," tutup dia.
Sementara itu hasil survei LSI Denny JA mengungkap tingkat kesukaan di kalangan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama atau NU dan Muhammadiyah, terhadap tiga nama bakal calon presiden (capres).
| Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
|
|---|
| Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
|
|---|
| NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
|
|---|
| USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
|
|---|
| PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Prabowo-Ganjar_Hasil-Survei-Prabowo-Ganjar-unggul.jpg)