Sumut Memilih

Kencang Safari Politik, Kuatkah Bobby Nasution Lawan Edy dan Ijeck untuk Calon Gubernur Sumut?

Safari Bobby adalah konsolidasi politik untuk maju sebagai Gubernur Sumatera Utara pada pemilihan tahun depan

|
TRIBUN MEDAN/HO
Wali Kota Medan Bobby Nasution saat berada di Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution belakangan sering berkumpul dengan beberapa kepala daerah di Sumatera Utara. Safari Bobby itu sejalan setelah beberapa waktu lalu ia mengelar Rembuk Relawan Kemerdekaan Bobby Nasution yang turut dihadiri Presiden Jokowi.

Safari Bobby Nasution terakhir digelar di Kota Kisaran Kabupaten Asahan. Di sana mantu Presiden  Jokowi itu memperkenalkan Medan Medical Tourism. Bobby juga menyempatkan ngopi dan bertemu dengan sejumlah tokoh pemuda dan pemuka agama.

Bobby tak sendiri, di Kisaran, ia ditemani Bupati Batubara Zahir dan Bupati Asahan Surya pada pameran Medical Tourism dan Car Free Day.

Pengamat Politik Sumut Anwar Saragih menilai kunjungan Bobby ke sejumlah daerah di Sumut adalah untuk kepentingan politik.

Menurut Anwar, safari Bobby adalah konsolidasi politik untuk maju sebagai Gubernur Sumatera Utara pada pemilihan tahun depan.

"Sudah pasti itu bagian dari konsolodasi politik dalam upaya maju menjadi Calon Gubernur. Dalam politik tidak ada sesuatu yang kebetulan, jika sebuah peristiwa terjadi seperti rembuk relawan itu pasti sudah direncanakan sebelumnya dengan agenda elektoral," kata Anwar kepada Tribun Medan, Rabu (13/9/2023).

Kegiatan rembuk relawan Bobby NAsution yang bertemakan, kepemimpinan anak muda menuju Indonesia emas 2045, pada Minggu (27/8/2023) yang dihadiri Presiden Jokowi.
 
Kegiatan rembuk relawan Bobby NAsution yang bertemakan, kepemimpinan anak muda menuju Indonesia emas 2045, pada Minggu (27/8/2023) yang dihadiri Presiden Jokowi.   (HO)

Pemilihan Gubernur yang wacananya akan berlangsung pada November 2024 menurut Anwar adalah kesempatan emas bagi Bobby Nasution.

Diakhir jabatan Jokowi sebagai presiden, Bobby akan terbantu oleh pendukung elektoral ayah mertua.

"Asumsinya jika pilkada digelar bulan november atau ada wacana dimajukan ini menjadi poin plus bagi Bobby terkait insetif elektoral dari Jokowi dengan mengharapkan efek ekor jas. Lagi pula ini menjadi kesempatan emas bagi Bobby Nasution mengingat Presiden Jokowi akan habis periode pada 20 Oktober 2024," kata dia.

Tetapi pemilihan calon Gubernur juga akan ditentukan oleh hasil pemilihan presiden dan anggota legislatif.

Selain itu kata Anwar langkah Jokowi dipandang akan menentukan langkah politik Bobby andai ikut bertarung pada pemilihan Gubernur Sumatera Utara di 2024.

"Kalau Jokowi secara pribadi memutuskan dirinya mendukung Prabowo, maka pasti disitu ada kesepakatan soal dukungan Partai Gerindra pada Bobby Nasution sebaliknya PDI Perjuangan pasti tidak akan mengusung Bobby Nasution karena pilihan yang diambil pribadi oleh presiden Jokowi yang merupakan ayah mertua Bobby Nasution," kata Anwar.

Sejauh ini kans Bobby sebagai calon Gubernur Sumut memang kuat.

Meski begitu pada pemilihan nantinya kemungkinan akan ada dua calon incumbent, yakni Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Ijeck) yang juga memiliki potensi besar.

Anwar pun memperkirakan langkah Bobby menjadi Gubernur akan terbuka lebar andaikala Ganjar Pranowo sebagai menang dalam pemilihan presiden.

"Secara elektabilitas Bobby memiliki kans yang kuat sebagai penantang Ijeck atau Edy Rahmayadi yang kemungkinan besar akan maju di Pilgub Sumut 2024 sebagai Cagub. Namun jika Ganjar menang di Pilpres 2024 maka akan semakin memudahkan kans Bobby maju di Pilgub Sumut, itupun dengan catatan Pak Jokowi secara pribadi all out ke Ganjar," tutup dia. (cr17)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved