Hampir Saja, Pria Lombok Nyaris Nikahi Waria, Baru Sunat Pula: Saya Kaget dan Lemas Begitu Tahu

NE yang bernama asli Zk itu meminta maskawin berupa 2 gram emas kepada calon suaminya yang berinisal Na (30).

TRIBUNSUMSEL.COM/SIEMEN MARTIN
Ilustrasi waria 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pemuda di Bun Salak, Desa Jago, Lombok Tengah nyaris menikahi seorang waria berinisial NE (18). 

NE yang bernama asli Zk itu meminta maskawin berupa 2 gram emas kepada calon suaminya yang berinisal Na (30).

Na yang baru saja megenal NE tak menduga jika calon isterinya itu adalah Waria.

Bahkan belakang diketahui NE baru saja sunat.

"Dia (NE) ini sebelum diketahui identitas kelaminnya, sempat meminta 2 gram emas sebagai maskawinnya," kata Kepala Dusun Bunyi Salak Toha saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023). 

Ilustrasi waria
Ilustrasi waria (Kolase Tribun Medan/HO)

Selama tiga hari berada di rumah mempelai laki-laki, NE dikenal baik dan rajin shalat dengan menempati saf perempuan. 

"Saat shalat berjamaah di mushala, dia (NE) di saf perempuan. Memang dia terlihat layaknya perempuan asli pakai lipstik," kata Toha. 

Toha menceritakan pengalaman panjang hingga akhirnya menemukan identitas pengantin NE yang ternyata seorang laki-laki berinisial Zk asal Dusun Pengalang, Desa Krame Jati, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Toha menceritakan, awalnya Na membawa EN ke rumahnya pada Kamis (7/9/2/23) malam.

Sebagaimana tradisi Sasak Lombok, keluarga dan kerabat akan berdatangan hadir mengunjungi pengantin yang baru saja didatangkan.

Saat itu warga belum mengetahui bahwa EN merupakan seorang pria karena menggunakan kerudung. 

"EN ini kan keseharian di sini pakai jilbab, terus pakai lipstik, tidak ada yang curiga dia laki-laki, karena bentuk dan cara jalannya kayak perempuan sekali," kata Toha ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023). 

Mulai terungkap Toha mengatakan, setelah tiga hari berada di rumah Na, selanjutnya dilakukan proses adat nyelabar ke rumah keluarga EN.

Diketahui nyelabar merupakan proses memberi kabar dari keluarga mempelai laki-laki kepada orangtua perempuan bahwa anaknya telah menikah. 

Sebagai tokoh masyarakat dusun, Toha sendiri yang pergi melakukan selabar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved