Viral Medsos

Cerita Rivaldo Diwisuda Sendirian karena Kesiangan: Orangtua Saya Marah, Tak Tahu Saya Tidur di Kos

Seorang wisudawan yang terlambat bangun sehingga ia diwisuda sendirian di ruang akademik gedung rektorat Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR
Rivaldo Dullah bersama kerabatnya setelah wisuda sendirian di ruangan akademik kampus IAIN Sultan Amai Gorontalo. Gegara terlambat bangun pagi, ia ketinggalan mengikuti prosesi wisuda di kampusnya. (KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR) 

TRIBUN-MEDAN.COM – Viral di media sosial seorang wisudawan yang terlambat bangun sehingga ia diwisuda sendirian di ruang akademik gedung rektorat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo.

Mahasiswa tersebut yakni Rivaldo Dullah (22), angkatan 2019 Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah.

Rivaldo menceritakan, malam hari sebelum acara wisuda sarjananya, ia mengaku tidak bisa tidur di kamar indekosnya.

Waktunya dihabiskan begadang mengutak-atik ponselnya untuk bermain media sosial dan mencari informasi lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Dirinya melakukan itu hingga pukul 04.00 Wita, setelah itu ia tidak ingat lagi dan terlelap dalam tidurnya di kamar indekos.

“Saya telat bangun, sehingga telat ke acara wisuda pagi-pagi,” kata Rivaldo, Selasa (5/9/2023).

Orangtuanya merupakan warga Desa Ilomata Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara.

Ayah dan ibunya tiba di Gorontalo dari kampung halamannya pada Rabu (30/8/2023) lalu, sementara wisuda anaknya berlangsung pada Kamis (31/8/2023).

Orangtua Rivaldo menginap di rumah kerabat yang berada di Desa Botupingge, Kabupaten Bone Bolango.

Pada pagi hari, semua wisudawan menuju kampus dengan toga baju kebesarannya.

Orangtua marah dan kecewa Kedua orangtua Rivaldo juga sudah berada di kampus untuk menyaksikan acara puncak keberhasilan anaknya ini. Sayangnya, yang ditunggu-tunggu tidak muncul.

Saat dihubungi juga tidak ada respons, bahkan orangtuanya yang bertanya kepada teman Rivaldo, juga tidak tahu keberadaan anak mereka.

Panggilan telepon dari orangtua Rivaldo lebih dari 30 kali. Tak satupun panggilan ini mampu membangunkan Rivaldo dari tidur lelapnya, termasuk panggilan dari kedua orangtuanya.

Saat prosesi wisuda berlangsung, masing-masing wisudawan dipanggil maju.

Saat nama Rivaldo dipanggil pewara, tidak ada yang berdiri atau maju.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved