Pilpres 2024

Ternyata Anies Sempat Pasrah Gagal Jadi Cawapres, Imbas Demokrat-Nasdem Saling Ngotot Cawapres

Anies mengatakan berpasangan dengan Cak Imin memang merupakan keputusan yang relatif cepat.

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Usai Anies Baswedan dan Cak Imin deklarasi, AHY akhirnya buka suara dan ucapkan selamat. 

TRIBUN-MEDAN.com - Anies Baswedan bercerita sempat pasrah tak dapat tiket atau gagal maju capres gara-gara Partai Demokrat dan Nasdem saling ngotot soal deklarasi cawapres.

Anies menceritakan hal tersebut saat menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa yang ditayangkan di kanal Youtube Najwa Shihab, pada Senin (4/9/2023) malam.

"Ada beberapa fakta yang terpasa saya harus sampaikan, inilah disebut suratan takdir, Alllah Maha Mengatur," kata Anies memulai penjelasannya dikutip dalam tayangan Youtube Najwa Shihab, ditulis Selasa (5/9/2023).

Anies mengatakan, antara Partai Demokrat dan Nasdem terjadi perdebatan dan perbedaan pandangan di tim 8 yang tidak bisa dipertemukan sejak tanggal 27 Agustus 2023.

Apa perbedaan pandangannya, Anies menjelaskan runut ceritanya bahwa sejak bulan Juni 2023, ketika dirinya menemui ketua umum tiga partai koalisi untuk melaporkan soal sosok cawapres Koalisi Perubahan.

Dilaporkan Anies, bahwa dari semua opsi nama bakal cawapres yang ada, sosok paling potensial adalah Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Ketika itu saya laporkan ke Pak Surya Paloh, dia tidak menolak (AHY), tapi dia mengatakan itu adalah opsi yang boleh kita lakukan pencalonan di ujung, tapi tidak sekarang," kata Anies.

Sementara PKS dan Demokrat tidak ada persoalan terkait kandidat yang sudah mengerucut ke satu nama itu yakni AHY.

Lalu kemudian, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan kepada Aanies bahwa terkait hal itu akan dibahas kembali setelah dirinya pulang dari ibadah haji.

"Nah sesudah saya pulang haji, mulai dari sisi Demokrat berharap itu segara dideklarasikan, dari sisi Nasdem ingin nanti (deklarasi).

Nama AHY tidak ditolak, tapi jangan dideklarasikan sekarang, dicoba cari penjembatannya sampai akhirnya tidak ketemu," kata Anies.

Puncaknya pada akhir Agustus lalu, dimana di internal tim 8 terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras.

Bahkan, kata Anies, sampai terjadi gebrak meja karena perbedaan bahwa Demokrat menginginkan deklarasi segera, namun Nasdem berkehendak diumumkan nanti sambil menunggu opsi lain.

"Menunggu apa, menunggu siapa tahu ada opsi lain, tapi kalau ditanya opsinya apa juga tidak bisa jawab, tinggal kita tunggu saja, siapa tahu ada opsi lain, kita tidak tahu, kenapa harus buru-buru," ujar Anies.

Alhasil, perbedaan itu tidak ditemukan kesepakatan hingga akhirnya Anies mengirimkan pesan WhatsApp kepada utusannnya di tim 8 yakni Sudirman Said.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved