Pilpres 2024

Sinyal Pertemuan Kembali PDIP-Demokrat

Pertemuan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani berbincang dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat mereka melakukan pertemuan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Minggu (18/6/2023) pagi. Pertemuan antara PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat tersebut sebagai ajang silaturahmi serta membahas berbagai isu nasional dan Pemilu 2024. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

Pertemuan Pertama Puan-AHY

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani akhirnya bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Hutan Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta hari ini, Minggu (18/6/2023). Hal ini menandai rekonsiliasi dari dua partai yang telah berseberangan selama hampir 20 tahun terakhir.

Bukan hanya Puan dan AHY, pertemuan pagi ini juga diikuti oleh sejumlah elite kedua partai. Beberapa tokoh dari dua partai tersebut yang turut hadir adalah Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya, Ketua DPP Bappilu PDI-P Bambang Pacul, dan anggota Majelis Tinggi Demokrat Syarief Hasan.

Babak baru konstelasi politik nasional

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menuturkan, semangat rekonsiliasi dari pertemuan ini membuka babak baru konstelasi politik nasional ke depan.

Menurutnya, strategi zig-zag PDI-P tersebut mengindikasikan kematangan model politik Puan Maharani yang berusaha memperluas kerja samanya.

"Di tangan Puan, langkah politik yang dinilai tidak mungkin, ternyata kini menjadi mungkin," kata Umam kepada Kompas.com, Minggu.

Pertemuan ini juga menegaskan bahwa dalam politik, semua hal menjadi mungkin terjadi.

Ia menuturkan, demokrasi tak lagi dibayangi politik kebencian di tangan para pemimpin politik muda, seperti Puan dan AHY.

"Di tengah para pemimpin politik muda seperti Puan dan AHY, politik rekonsiliasi yang sangat produktif untuk kematangan demokrasi Indonesia, ternyata bisa diwujudkan," ujarnya.

Umam mengatakan, pergerakan Puan ini tentu atas sepengetahuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Karenanya, ia melihat ada kemungkinan Puan diberi pesan khusus oleh Megawati, selain membawa pesan rekonsiliasi untuk mengakhiri perseteruan lama.

Agenda politik jangka panjang-pendek
Dalam hal agenda politik jangka pendek, rekonsiliasi ini membuka peluang negosiasi dan kerja sama di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Tak hanya itu, Umam menyebut pertemuan Puan-AHY juga diharapkan mampu menjadi "angin segar" demokrasi dan politik Indonesia saat ini yang seolah digerakkan oleh "the invisible hand" di lingkaran kekuasaan yang berada di luar kontrol PDI-P.

Menurutnya, hal ini menjadi penyebab belenggu kedaulatan politik aktor-aktor demokrasi saat ini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved