Pilpres 2024

Penjelasan Sudirman Said Terkait Tidak Tercapainya Duet Anies-AHY di Pilpres 2024

Sudirman Said menjelaskan bahwa niat baik keduanya (Anies Baswedan dan AHY) belum mendapat momentumnya

Editor: AbdiTumanggor
Dokumentasi/Partai Demokrat
Foto swafoto bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023) lalu. (Dokumentasi/Partai Demokrat) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Partai Nasdem telah memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi pasangan bakal cawapres dalam Koalisi Perubahan di pemilu 2024. Pasangan bakal capres dan cawapres 2024 tersebut telah dideklarasikan di Hotel Majapahit, Surabaya, Jatim, Sabtu (2/9/2023).

Terkait tidak dipilihnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres Anies di Pilpres 2024, Juru Bicara Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sudirman Said mengungkap alasannya. Sudirman Sait menegaskan bahwa Partai Nasdem dan Anies Baswedan tidak melakukan pengkhianatan terhadap Partai Demokrat.

Dia menjelaskan bahwa niat baik keduanya (Anies Baswedan dan AHY) belum mendapat momentumnya. "Yang terjadi di antara keduanya bukanlah tindak pengkhianatan satu sama lain, melainkan niat baik dan komitmen bekerja sama yang belum bertemu momentum," kata Sudirman Said dalam keterangannya, Senin (4/9/2023), dikutip dari Tribunnews.com.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia itu mengatakan, baik Anies Baswedan maupun AHY memiliki keterbatasan dalam mewujudkannya.

Terlebih dikatakannya, Anies Baswedan bukan pengurus atau kader partai tertentu. "Sehingga tidak punya daya paksa untuk memutuskan apa yang sudah menjadi pilihannya," sambungnya.

Sudirman Said. (TRIBUNNEWS)
Sudirman Said. (TRIBUNNEWS)

Sudirman Said mendoakan agar Partai Demokrat bersama AHY bisa menemukan jalan terbaik berkontribusi perbaikan dan kebaikan di Indonesia.

"Saya berdoa Mas AHY dan Partai Demokrat akan menemukan jalan terbaik untuk bersama-sama terus berkontribusi bagi perbaikan dan kebaikan Indonesia ke depan," kata Sudirman Said.

Sudirman Said melanjutkan, semua menyadari bahwa Pemilu dan Pilpres hanyalah satu fragmen pengelolaan bangsa dan negara.

Bila dalam Pemilu belum bisa bekerja sama, masih banyak agenda-agenda besar yang dapat mempertemukan kedua tokoh muda ini.

"Bila pun karena satu dan lain hal, takdir tetap membawa keduanya untuk tetap bekerja sama dalam Pemilu 2024, jalan masih terbuka lebar," tegasnya.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan analogi manuver Anies dan NasDem dengan menggaet Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Youtube Partai Demokrat)
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan analogi manuver Anies dan NasDem dengan menggaet Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Youtube Partai Demokrat) 

AHY: Partai Demokrat Move On

Sementara, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa Demokrat telah move setelah ditinggalkan Anies yang memilih Cak Imin di Pilpres 2024.

Bahkan AHY mengungkapkan bahwa Demokrat siap menyongsong peluang-peluang baik yang ada di depan.

Awalnya, dia menyebutkan bahwa para kader dan simpatisan merasa kecewa atas dinamika politik yang terjadi belakangan ini.

Dia menyebutkan bahwa kekecewaan dan kemarahan itu terjadi karenan adanya pihak yang melanggar kesepakatan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved