Pilpres 2024

SBY Mengaku Terkejut Tak Pernah Bayangkan Anies-Nasdem Berkhianat, Ini Tanggapan Surya Paloh

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku terkejut atas pengkhianatan yang dilakukan Partai Nasdem dan Anies Baswedan

|
Editor: AbdiTumanggor
FB
SBY Mengaku Terkejut Tak Pernah Bayangkan Anies-Nasdem Berkhianat, Ini Tanggapan Surya Paloh (FB) 

SBY juga meminta semua kader Partai Demokrat untuk bersabar menunggu keputusan majelis tinggi soal arah dukungan Partai Demokrat setelah ini.

"Jadi saya mohon pengertiannya, tidak mungkin dalam satu dua hari ini langsung kita ambil keputusan apa gitu, kita diskusikan secara bersama,"ucap SBY.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Surya Paloh: Model saya ini ada bakat sebagai penghianat atau tidak?

Sementara, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menghormati langkah Partai Demokrat jika memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Saya hormati. Apalagi yang harus saya katakan," kata Surya.

Surya juga tidak habis pikir dengan tuduhan Demokrat (pengkhianatan) tersebut.

Dia memilih publik menilai sendiri keputusan NasDem yang akhirnya menjadikan Cak Imin pendamping Anies di Pilpres 2024.

"Kalian lihat kira-kira model saya ini ada bakat sebagai penghianat atau tidak. Gitu aja, tapi saya hormati itu," sambungnya.

Oleh karena itu, Surya Paloh mempersilakan Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan untuk Pemilu 2024.

Diketahui, Koalisi Perubahan terdiri dari Partai NasDem, Demokrat dan PKS.

"Apa yang terbaik bagi Demokrat pasti dihormati oleh Nasdem (keluar dari koalisi perubahan). Itu sikap yang paling mendasar," katanya.

Meski begitu, kata dia Koalisi Perubahan sampai saat ini masih utuh. Namun, dia tidak memastikan ke depannya seperti apa.

Kemelut Koalisi Perubahan terjadi setelah Partai Demokrat merilis soal adanya kabar yang menyebutkan PKS dan NasDem akan menduetkan Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Imin dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Partai Demokrasi disebut dipaksa menerima keputusan yang diprakarsai dua partai itu.

Partai Demokrat justru menyebut keduanya telah mengkhianati koalisi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved