Teriak Allahu Akbar, Korban Selamat Kekejian Oknum Paspampres saat Disiksa, Diculik dari Toko

Teriakan 'Allahu akbar' itulah kalimat yang terlontar dari mulut ZF, korban selamat penculikan oknu

Editor: Dedy Kurniawan
HO
Keluarga Imam Masykur mengugkapkan motif penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan oknum Paspampres.  


Sementara warga Aceh lainnya yang disekap bersama ZF ada yang menyetorkan Rp 6 juta dan yang paling besar Rp 21 juta.

"Jadi mereka memeriksa handphone kami, dan mencari kontak yang berhubungan dengan uang. Kami disuruh hubungi untuk meminta kembali uang itu," ujarnya.

ZF bersama empat orang lainnya dilepas pukul 02.00 WIB dini hari.

Mereka diturunkan di pintu tol keluar, terminal kampung rambutan.

Karena tak memiliki uang sepeser pun, ZF lalu mendatangi Alfamart meminta tolong agar dipesankan Grab, dan dibayar saat sampai di rumah.

"Saat itu saya putuskan pulang kampung. Saya pulang 20 hari kemudian, hanya mengandalkan fotokopi kartu keluarga karena KTP, SIM, handphone diambil mereka," tambah ZF.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Imam Masykur (25), pemuda asal Aceh meninggal dunia setelah dianiaya Praka RM, oknum anggota Paspampres dan dua anggota TNI lainnya.

Saat ini Pomdam Jaya sudah mengamankan 3 oknum TNI yang terlibat penganiayaan serta pembunuhan Imam Masykur.

Ketiga oknum TNI tersebut masing-masing berinisial Praka RM, Praka J, dan Praka HS.

Jasad Imam Masykur ditemukan warga di aliran Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (15/8/2023) sekitar 12.30 WIB.

Sebelum dianiaya, Imam Masykur diculik bersama temannya berinisial H.


Imam Masykur dan H lalu dibawa paksa para pelaku dari toko obat tempat mereka bekerja di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten pada 12 Agustus 2023.

Dia kemudian dianiaya dan dimintai uang Rp 50 juta agar bisa dibebaskan hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa 3 hari kemudian.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, Selasa (29/8/2023) menjelaskan, tiga anggota TNI yang melakukan penculikan hingga penganiayaan mengaku sebagai anggota polisi saat beraksi.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved