Kapolres Dairi Gebuki Anggota

Kompolnas Desak Propam Polda Sumut Tindak AKBP Reinhard Nainggolan terkait Siksa Anak Buah

Kompolnas menyoroti kelakuan Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Nainggolan yang diduga menyiksa dua anak buahnya.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyoroti kelakuan Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Nainggolan yang diduga menyiksa dua anak buahnya Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menyayangkan apa yang dilakukan AKBP Reinhard.

Mereka meminta agar Bid Propam Polda Sumut ambil langkah cepat memeriksa dan mendalami dugaan penganiayaan yang terjadi.

"Kompolnas sangat menyayangkan jika benar ada tindak kekerasan yang diduga dilakukan Kapolres Dairi kepada anggotanya. Bid Propam Polda Sumatera Utara harus langsung sigap menangani hal ini,"kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Bobby Nasution Angkat Bicara soal Perempuan Pelempar Sendal pada Mertuanya, Presiden Jokowi

Baca juga: Gudang Oli Palsu dengan Merek Terkenal Digerebek di Percut Seituan, Ditemukan Mesin Cetakan Botol

Menurut Kompolnas, jika benar dua personel itu melakukan kesalahan tidak seharusnya mendapat kekerasan.

Dengan adanya tindakan kekerasan termasuk memukul anggota dianggap Kepolisian, khususnya AKBP Reinhard masih mengadopsi praktek militeristik orde baru.

Sedangkan Polri sendiri sedang menunjukkan sikap humanis dan Presisi terhadap masyarakat.

"Tindakan menempeleng dan memukuli anggota tersebut menunjukkan masih adanya praktek militeristik warisan Orde Baru yang tidak layak diterapkan di Kepolisian pasca Reformasi. Untuk menjadi polisi yang humanis, memang tindakan penghukuman fisik perlu ditinggalkan.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan gebuki anggota hingga opname.

Adapun dua personel yang digebuki Kapolres Dairi yakni Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang.

Keduanya merupakan anggota Sat Intelkam Polres Dairi.

Menurut Bripka David Sitompul saat ditemui di rumah sakit, peristiwa penganiayaan terhadap dirinya dan Hendrik bermula saat mereka mendadak dibariskan Kapolres Dairi sekira pukul 05.00 WIB.

"Pas lagi kebersihan, kami dikumpulkan Kapolres Dairi. Tiba-tiba manggil personel Aipda Beni Marbun," kata David, Senin (28/8/2023).

Setelah memanggil Aipda Beni Marbun, Kapolres Dairi mulai menampari anggotanya itu.

Lalu, tamparan berlanjut ke anggota lainnya.

David bertanya apa kesalahannya, hingga ikut ditampar.

"Pas giliran setelah saya ditampar, saya tanya 'apa salah kami komandan'. Lalu Pak Nainggolan (Kapolres Dairi) tidak terima dan langsung mau memukul saya," kata David.

Selanjutnya, David kemudian dibawa ke ruang Propam.

Di sana, Kapolres Dairi mendaratkan pukulan bertubi-tubi ke tubuh David, hingga dia tersungkur.

Karena dianiaya, David kemudian dirawat di RSUD Sidikalang.

"Saya dijambak, kening saya dipukul. Lalu pipi saya ditampar dua kali kanan dan kiri," kata David.

Pascadianiaya, David yang menderita saraf kejepit langsung drop.

Dirinya pun sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh pimpinannya tersebut.

Pasalnya, selama 17 tahun David bertugas di Polres Dairi, baru kali ini ia dihajar saat bertanya apa salahnya kepada pimpinannya.

"Saya saat ini sudah 17 tahun bertugas di Polres Dairi tidak pernah seperti ini tindakan yang diambil ketika anggota bertanya," katanya.

(Cr25/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved