Sumut Memilih
Jokowi Turut Hadiri Deklarasi Relawan Bobby Nasution, Pengamat Politik: Keberhasilan Kepala Keluarga
Kehadiran Presiden Joko Widodo dalam acara Rembuk Kemerdekaan Relawan Bobby Nasution dipandang sebagai keberhasilan menjadi kepala keluarga.
Penulis: Anugrah Nasution |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kehadiran Presiden Joko Widodo dalam acara Rembuk Kemerdekaan Relawan Bobby Nasution pada Minggu (27/8/2023) kemarin dipandang sebagai keberhasilan menjadi kepala keluarga.
Hal itu disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara, Shohibul Anshor Siregar.
Baca juga: BOBBY NASUTION Buka Suara Kasus Penyerangan Jokowi di Acara Temu Ramah Relawannya
Dia menilai keikutsertaan Jokowi dalam rembuk relawan Bobby yang bertemakan, kepemimpinan anak muda menuju Indonesia emas 2045, menggambarkan dukungan Jokowi kepada keluarganya.
"Dari acara itu, bagi saya menggambarkan beberapa hal yang amat penting dan sangat mengagumkan. Pertama, semangat dan keberhasilannya yang luar biasa sebagai kepala keluarga. Di tengah kesibukan sebagai Presiden RI, masih sangat mampu membagi waktu mementingkan urusan keluarga," kata Shohibul kepada tribun-medan.com, Selasa (29/8/2023).
Menurut Shohibul mantan Wali Kota Solo itu telah berhasil memimpin keluarganya hingga menuntut anak dan menantunya menapaki karir yang cemerlang seperti dirinya.
"Saya kira beliau patut beroleh apresiasi yang tinggi sebagai salah seorang paling berhasil di antara kepala-kepala keluarga Indonesia kontemporer. Beliau sangat berhasil memimpin keluarga dan membina anak dan menantu menapaki karir cemerlangnya masing-masing. Faktanya tidak semua kepala keluarga di Indonesia memiliki catatan keberhasilan dalam mempersiapkan masa depan bagi keturunannya. Sekali lagi, ini sebuah keberhasilan besar," ucapnya.
Deklarasi Relawan Bobby dimaknai hal yang positif bagi Shohibul. Menurutnya, tema soal kepemimpinan muda dan relevansi kemajuan Indonesia emas tahun 2045 adalah menyimbolkan sikap patriotik.
"Bagi saya nama acara itu sangat patriotik dan menggugah semangat kebangsaan Indonesia berkemajuan. Temanya juga bagus, sangat optimistik. Tampaknya begitu identik dengan visi Indonesia yang dirumuskan oleh Bappenas, Indonesia emas 2045," kata dia.
Shohibul menjelaskan, saat ini tren kepemimpinan muda di Sumut juga sedang berkembang dengan baik.
Misalnya Bobby yang dilahirkan 5 Juli 1991, di Sumut selain itu ada 5 kepala daerah yang masuk dalam katagori kaum milenial.
Selain itu ada Jimmy Andrea Lukita Sihombing, Wakil Bupati Dairi yang dilahirkan 26 Oktober 1991.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Tentang Roida Tampubolon Pelaku Pelempar Sendal ke Arah Presiden Jokowi, Aktif Bermedsos
Oky Iqbal Frima, Wakil Bupati Batubara yang dilahirkan 23 November 1989.
Hendriyanto Sitorus, Bupati Labuhanbatu Utara yang dilantik saat masih berusia 32 tahun.
Adlin Umar Yusri Tambunan yang dilahirkan 5 Agustus 1987 saat ini Wakil Bupati Serdang Bedagai.
Terakhir, Atika Azmi Utammi, Wakil Bupati Mandailing Natal yang dilahirkan 1 Desember 1993.
Lanjut Shohibul, kepemimpinan muda sangat relevan terhadap dukungan Jokowi kepada keluarganya, mulai dari Bobby Nasution hingga putranya Gibran.
Menurutnya, tak semua kepala negara memiliki rekam jejak seperti yang dilakukan Jokowi hari ini.
Kepuasan terhadap Jokowi membuat karir Gibran termasuk Bobby semakin terbuka lebar melanjutkan kepemimpinan.
Dengan dukungan penuh dari Jokowi, tak berat rasanya bagi Bobby untuk meraih karir politik yang lebih tinggi misalnya menjadi Gubernur Sumut.
Putra sulung Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sudah berhasil menjadi walikota di tempat beliau pernah sukses memimpin. Saya kira kini tinggal memperbesar peluang bagi Gibran untuk promosi politik menjadi cawapres bagi salah satu calon presiden. Bobby Nasution, menantu Joko Widodo, sudah berhasil memenangkan kontestasi di Medan dan tahun 2024 nanti juga pasti mempunyai banyak opsi promosi dalam karir politik.
'' Dia bebas memilih melanjutkan untuk periode ke dua di Kota Medan, atau jika merasa memimpin Kota Medan tak lagi begitu menarik, ia juga pasti bisa mengambil opsi promotif lainnya," lanjutnya.
Baca juga: PDIP Sumut Sebut Kehadiran Jokowi di Acara Relawan Bobby Nasution Bentuk Dukungan Politik
Semua keberhasilan Joko Widodo itu menurut Shohibul tidak terlepas dari hubungan Jokowi.
Meski demikian lanjut dia, ada resistensi yang menilai menyorot gaya kepemimpinan Joko Widodo yang dituduh bernuansa kental familiisme atau dinasti. Itu dipandang sebagai gejala kuat defisit demokrasi.
"Memang ada padangan mengenai gaya kepemimpinan seolah-olah kantel familisme. Selain itu, tantangan lainnya bagi Joko Widodo adalah degradasi pengaruh politik seiring agenda suksesi nasional yang menyisakan waktu yang tersisa semakin sedikit. Elit politik dan pemimpin partai di Indonesia pasti akan menimbang political benefit yang dapat diraih atau political risk di balik monoloyalitas kepada figur Joko Widodo yang masa jabatannya akan segera berakhir," tutup dia.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Jokowi
Deklarasi Relawan Bobby Nasution
Presiden Jokowi
Shohibul Anshor Siregar
Pengamat Politik Universitas Muhamadiyah Sumatera
Sumut Memilih
Tribun Medan
| Bawaslu Deli Serdang Mempersiapkan Diri Hadapi Gugatan Paslon 03 di MK |
|
|---|
| Golkar Surati DPRD Sumut Minta Pelantikan Erni Aryani jadi Ketua DPRD Diproses |
|
|---|
| Ketua Demokrat Sumut Yakin Wali Kota Medan dan Gubernur Terpilih Peduli Pedagang |
|
|---|
| KPU Sumut Sebut Cuaca Buruk Jadi Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 |
|
|---|
| KPU Sumut Sukseskan Pemilu, Bertaruh Nyawa Lintasi Hutan Liar Habitat Harimau |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Deklarasi-Relawan-Bobby-Nastuin-Presiden-Jokowi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.