Kepala LPKA: Petugas Lapas Harus Ciptakan Birokrasi Profesional, Berintegrasi, Bebas dan Bersih
Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan, menyadari pentingnya perubahan pola pikir melalui manajemen
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan, menyadari pentingnya perubahan pola pikir melalui manajemen perubahan dengan menguatkan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM), berupa pelafalan pada tiga Pilar Pemasyarakatan, di antaranya Tri Dharma Petugas Pemasyarakatan, Ikrar Petugas Pemasyarakatan serta Panca Prasetya KORPS Pegawai Republik Indonesia.
Hal ini ditegaskan oleh Tri Wahyudi selaku Kepala LPKA Medan yang bertujuan sebagai pandangan, pedoman hidup, dan cita-cita petugas pemasyarakatan dalam pelaksanaan tugas, Senin (28/08/2023).
Dikatakan Tri Wahyudi, petugas LPKA Medan merupakan bagian dari insan pemasyarakatan harus mampu memahami dan memaknai tiga pilar yang menjadi dasar dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Hal ini dapat dibuktikan dengan melakukan pelafalan baik pada tiga pilar tersebut. Tujuannya adalah berupaya mengubah pola pikir petugas pemasyarakatan untuk menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional, berintegrasi, bebas dan bersih serta mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar pemasyarakatan dan kode etik ASN.
Baca juga: Warga Binaan di Lapas Rantauprapat Antusias saat Diajarkan Cara Zakat Fitrah
"Saat ini, kita sedang memasuki fase ke-tiga reformasi birokrasi yaitu sejak tahun 2020 hingga tahun 2024. Evaluasi area perubahan pada fase-1 dan fase-2 menunjukkan kapabilitas dan integritas ASN masih banyak dipertanyakan orang. Evaluasi terhadap area perubahan yang berkaitan dengan kelembagaan dan tata laksana (dalam hal ini electronic goverment) juga memperlihatkan hasil yang memprihatinkan," ujar Wahyudi.
Lebih lanjut Wahyudi menegaskan, Strategi Reformasi Birokrasi yang harus dibangun untuk masa reformasi birokrasi fase-tiga, yakni harus melakukan berbagai hal untuk perubahan pola pikir melalui manajemen perubahan (change management). "Melalui pelafalan tiga pilar tersebut dapat menjadi pondasi awal bagi petugas dalam melaksanakan tugas sehari-hari," tambahnya.
Baca juga: Terekam CCTV Aksi Bobol Kotak Infaq Milik Anak Yatim-piatu, Bawa Kabur Uang Satu Kantong Plastik
Untuk melakukan perubahan secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan diperlukan adanya komitmen pimpinan dan perubahan mindset (pola pikir) dan culture set (budaya kerja) seluruh anggota organisasi. Perubahan pola pikir dan budaya kerja birokrasi ditujukan untuk mewujudkan peningkatan integritas dan kinerja yang tinggi.
Novita Sianturi, petugas LPKA Medan pun turut membenarkan bahwa setiap petugas LPKA Medan harus mampu melafalkan tiga pilar dasar pemasyarakatan dan ASN tersebut.
"Puji Tuhan, beberapa hari kedepan saya akan melakukan cuti, memang benar sebelum surat permohonan cuti yang kita ajukan ditandatangani oleh kepala LPKA Medan, kita harus mampu melafalkan ke tiga pilar tersebut, dan saya berhasil," ungkap Novita.(*)
| Kepala LPKA Medan: Gelorakan Sikap Bela Negara Dalam Lingkungan Pekerjaan |
|
|---|
| Anak Binaan LPKA Medan Antusias Belajar Konsep Fikih Berbasis Masalah |
|
|---|
| Antusiasme Anak Binaan LPKA Medan Sambut Hari Pertama Ujian Tengah Semester |
|
|---|
| 30 Anak Binaan LPKA Medan Jalani Kebaktian Bersama Tim Pelayanan Kemenag Kota Medan |
|
|---|
| LPKA Medan Gelar Natal Bersama, Berikan Motivasi Revolusi Mental untuk Anak Binaan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kepala-Lembaga-Pembinaan-Khusus-Anak-LPKA-K.jpg)