Berita Viral

VIRAL Curhatan Warga Aceh Soal Posyandu Kasih Menu Cegah Stunting Malah Berisi Jajanan Gopekan

Viral di media sosial curhatan warga di Aceh Utara soal menu pencegahan stunting berupa jajanan gopekan atau Rp 500an yang tidak memiliki nilai gizi a

Tiktok @abayabest
Viral Posyandu di Aceh Utara Beri Jajanan Ringan Rp 500 untuk Cegah Stunting 

TRIBUN-MEDAN.COM – Viral di media sosial curhatan warga di Aceh Utara soal menu pencegahan stunting berupa jajanan.

Hal itu diungkapkan warga Aceh Utara bernama Yulia yang memprotes menu pencegahan stunting berupa jajanan Rp 500-an atau gopekan.

Yulia dalam hal itu mempertanyakan menu yang diberikan oleh posyandu tidak sesuai dengan imbauan dari Presiden Joko Widodo.

Dimana sebelumnya Jokowi sudah menghimbau petugas kesehatan untuk memberi menu seperti telur, susu, ikan, daging, dan sayuran.

Namun, warga Aceh Utara malah mendapatkan jajanan gopekan sebagai menu pencegah stunting.

Jajanan yang diperlihatkan oleh Yulia pun bahkan tidak memiliki nilai gizi.

Baca juga: SOSOK Derlin Dapat Beasiswa dari Richard Lee, Jual Kue Sejak Ditinggal Orang Tua, Ingin Jadi Chef

Baca juga: Praka RM Oknum Paspampres Diduga Aniaya Warga hingga Tewas Resmi Ditahan, 2 Warga Ikut Diamankan

“Gimana stunting mau dicegah kalau makanan dari Posyandu masih Kek Gini,” ujar Yulia sambil memperlihatkan beberapa jajanan tak bergizi.

Video yang diunggah di akun Tiktok @abayabest itu sudah mendapat komentar dari netizen mencapai 5.466 pada Minggu (27/8/2023).

“Ada nilai gizinya? menambah berat badan?,” tambah Yulia.

Viral Posyandu di Aceh Utara Beri Jajanan Ringan Rp 500 untuk Cegah Stunting 1
Viral Posyandu di Aceh Utara Beri Jajanan Ringan Rp 500 untuk Cegah Stunting

Menurut Yulia, jajanan yang dibagikan tersebut sama seperti jajanan yang dijual di kios.

Bahkan menurutnya para ibu-ibu juga masih sanggup membeli untuk anak mereka.

Dari beberapa jajanan yang diperlihatkan dalam video tersebut, Yulia menyebutkan dua jajanan yang harga Rp 500-an sudah dimakan adiknya.

“Kalau jajanan seperti itu mak-mak yang ada di Desa Matang Panyang Insyaallah sanggup membelinya,” katanya.

Karena makanan yang diberikan untuk mencegah stunting sama seperti jajanan yang biasa dimakan anak-anak.

Pemberian makanan tersebut menurut Yulia, juga tidak mensupport sesuai dengan tujuan dari Posyandu,

Tujuan dari Posyandu kata Yulia, untuk imunisasi dan konsultasi ibu-ibu hamil, pencegahan dan pertumbuhan anak, pencegahan diare dan pencegahan stunting.

Baca juga: Hukuman Dua Kurir Sabusabu 15 Kilogram Asal Riau Diperberat, Penjara Seumur Hidup dan Pidana Mati

Baca juga: Ibunda Aldilla Jelita Bongkar Aib Indra Bekti Hingga Sikap Kasar Anaknya: Si Bekti Gila

“Mungkin kalian mengira aku yang mengada-ngada, kalian boleh tanya langsung ke masyarakat,” ujar Yulia.

Banyak masyarakat juga tidak setuju tapi tidak berani berbicara.

Karena itu, Yulia memposting makanan tersebut di media sosial supaya diketahui Camat Paya Bakong dan Pj Bupati Aceh Utara, sehingga mau menyelesaikan persoalan tersebut.

Video yang diunggah Yulia pun membuat warganet geram.

Bahkan tak sedikit mempertanyakan masalah gizi dalam jajanan tersebut.

Tidak hanya itu, warganet juga tampak menyindir terkait dana stunting yang dipotong-potong untuk rapat.

“Gimana gak gitu, dana untuk stunting habis dipotong-potong untuk rapat,” ujar akun TikTok @in****.

“Rapatnya makan bergiji,” timpal @ia*****.

“Ditempat aku malahan gak ada,” ujar @mam*****.

“Up mba.. petugas gizi puskesmas perlu speak up,”timpal yang lainnya.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca juga: Sosok Tulus, Sopir Ambulans Pakai Kebaya dan Sanggul Saat Antar Pasien,Ternyata Baru Pulang Karnaval

Baca juga: Begini Cara Daftar Beli LPG 3 Kg, Wajib Punya Data Pengguna, Bakal Mulai Awal Tahun di Semua Wilayah

Baca juga: Bobby Nasution Kasih Pilihan di Acara Medan Independence Day Festival: Pilih Foto atau Hadiah

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved