Viral Medsos

Komite Investigasi Rusia Umumkan Bos Wagner Tewas, FBI: Prigozhin Punya Hubungan dengan Indonesia

Komite investigasi Rusia Resmi Umumkan Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Tewas, FBI Sebut Prigozhin Punya Hubungan dengan Indonesia

Editor: AbdiTumanggor
VLADIMIR NIKOLAYEV / AFP
Seorang anggota kelompok tentara bayaran swasta Wagner memberikan penghormatan kepada Yevgeny Prigozhin (kiri) dan Dmitry Utkin, sosok bayangan yang mengelola operasi Wagner dan diduga bertugas di intelijen militer Rusia, di peringatan darurat di depan kantor PMC Wagner di Novosibirsk, pada bulan Agustus 24 Agustus 2023. (VLADIMIR NIKOLAYEV / AFP) 

Prigozhin diduga melakukan hal itu dengan cara merusak, menghalangi, dan mengalahkan fungsi sah Komisi Pemilihan Federal, Departemen Kehakiman, dan Departemen Luar Negeri AS.

FBI juga menyertakan informasi bahwa Prigozhin bisa berbicara bahasa Rusia dan memiliki hubungan dengan Negara Beruang Merah, Qatar, termasuk Indonesia.

Lantas, apa kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) soal hal tersebut?

Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, pihaknya tidak mempunyai informasi soal kaitan antara Prigozhin dengan Indonesia.

Kemungkinan, menurutnya, Polri yang memiliki informasi soal Prigozhin yang masuk DPO FBI tersebut.

"Mungkin kepolisian ada informasi melalui komunikasi dengan FBI sebagai sesama penegak hukum," katanya sebagaimana dikutip Tribun-medan.com dari Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Sementara itu, Mabes Polri belum memberikan respons terkait hal di atas.

Orang-orang menggantung potret Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin, sosok bayangan yang mengelola operasi Wagner dan diduga bertugas di intelijen militer Rusia, saat mereka memberikan penghormatan kepada mereka di peringatan darurat di depan kantor PMC Wagner di Novosibirsk, pada 24 Agustus 2023. (VLADIMIR NIKOLAYEV / AFP)
Orang-orang menggantung potret Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin, sosok bayangan yang mengelola operasi Wagner dan diduga bertugas di intelijen militer Rusia, saat mereka memberikan penghormatan kepada mereka di peringatan darurat di depan kantor PMC Wagner di Novosibirsk, pada 24 Agustus 2023. (VLADIMIR NIKOLAYEV/AFP)

Prigozhin diduga campuri kepentingan AS

Dalam rilis DPO, FBI mengatakan bahwa Prigozhin diduga terlibat konspirasi untuk menipu AS di Washington DC dari awal 2014 sampai 16 Februari 2018.

Mantan koki Kremlin itu juga disebut sebagai penyandang dana utama Internet Research Agency (IRA) yang berbasis di St Petersburg.

Ia diduga mengawasi dan menyetujui operasi campur tangan politik dan pemilu di AS.

Hal itu meliputi pembelian ruang server komputer AS, pembuatan ratusan persona online fiktif, dan penggunaan identitas orang yang dicuri dari AS.

"Tindakan tersebut diduga dilakukan untuk menjangkau sejumlah besar orang AS dengan tujuan mengganggu sistem politik AS, termasuk Pemilihan Presiden," tulis FBI.

FBI juga menyampaikan, surat penangkapan terhadap Prighozin telah diterbitkan pada 16 Februari 2018.

Surat itu diterbitkan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia setelah Prighozin didakwa dengan konspirasi untuk menipu AS.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved