Breaking News

Tempat Wisata di Sumut

Menara Pandang Tele, Tempat Wisata di Sumut yang Favorit, Bisa Diakses dari 4 Jalur Ini

Tiga akses adalah dengan naik kapal feri melintasi Danau Toba, yaitu melalui Ajibata-Tomok, Simanindo-Tigaras, dan Nainggolan-Muara.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/RECHTIN
Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba, Sumatera Utara memiliki empat akses. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pulau Samosir merupakan tempat wisata di Sumut yang terletak di tengah Danau Toba.

Tempat wisata di Sumut ini memiliki empat akses.

Tiga akses adalah dengan naik kapal feri melintasi Danau Toba, yaitu melalui Ajibata-Tomok, Simanindo-Tigaras, dan Nainggolan-Muara.

Paling favorit tentu saja Ajibata-Tomok yang merupakan akses pertama kali lewat feri. 

Pengunjung berfoto di lokasi pemandangan menara pandang Tele.
Pengunjung berfoto di lokasi pemandangan menara pandang Tele. (HO)

Apalagi Pelabuhan Ajibata berada di Kabupaten Prapat yang memang merupakan destinasi wisata tenar sejak masa Belanda.

Padahal, akses melalui jalur darat tak kalah menariknya. Jika dilihat dari peta, Pulau Samosir ternyata tak benar-benar terpisah dari daratan Sumatera Utara. 

Ada sebuah jembatan yang dibuat di masa pemerintahan Hindia Belanda yang menghubungkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera.

Akses jalur darat ini melalui jalanan yang disebut dengan Jalan Tele.

Nah, perjalanan melalui Jalan Tele biasanya menjadi pilihan terakhir bagi wisatawan yang hendak datang mau pun keluar dari Pulau Samosir. 

Jalan Tele yang menghubungkan Samosir dengan Kabupaten Humbang Hasundutan tersebut ternyata tak seseram yang ditakutkan orang. 

Pengendara mobil memang perlu konsentrasi ekstra saat menyetir. Jalanan berkelok dan cenderung tajam.

Namun, si pengemudi bersiaplah gigit jari. Sebab, panorama sepanjang perjalanan begitu cantik.

Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba, Sumatera Utara memiliki empat akses.
Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba, Sumatera Utara memiliki empat akses. (TRIBUN MEDAN/RECHTIN)

Bukit hijau memanjakan mata. Matikan pendingin mobil dan buka jendela mobil. Lalu, rasakan kesejukan udara yang menyegarkan. 

Beberapa pohon pinus muncul di tengah-tengah rumput bukit. Sesaat, seperti berada di perbukitan Swiss atau Austria.

Sementara di kejauhan tampak Danau Toba yang biru. Pun Gunung Pusuk Buhit yang legendaris, semakin lama semakin terlihat di pelupuk mata. 

Setelah menyetir selama kurang lebih sejam dari Pangururan, di sisi kiri jalan sebuah menara menjulang di tepi bukit.

Menara Pandang Tele menjadi menu wajib kunjung saat melewati Jalan Tele.

Menara dengan tiga lantai itu menjulang tinggi, begitu mencolok karena tak ada bangunan lain di sekitarnya. 

Hanya sebuah rumah di dekat menara milik Hongkom Situmorang, penjaga Menara Pandang Tele. Sebuah rumah makan sederhana ada di bagian depan rumahnya.

Di bukit sisi kanan menara, Anda akan melihat garis-garis putih. Itu adalah air terjun. Ada banyak air terjun di kawasan tersebut. 

Wisatawan domestik di Menara Pandang Tele melihat panorama Danau Toba dari ketinggian. Menara ini berada di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Wisatawan domestik di Menara Pandang Tele melihat panorama Danau Toba dari ketinggian. Menara ini berada di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. (KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F.)

Di kejauhan tampak pula Pulau Samosir. Gunung Pusuk Buhit yang misterius dan dipercaya sebagai asal usul orang Batak pun tampak di sisi sebelah kiri dari menara.

Perjalanan dari Pangururan ke Menara Pandang Tele sekitar satu jam perjalanan darat.

Dari Pelabuhan Ajibata yang berada di Prapat menuju Pelabuhan Tomok di Samosir ditempuh dengan kapal feri selama sekitar setengah jam.

Perjalanan darat dari Pelabuhan Tomok menuju Pangururan bisa ditempuh dengan motor ataupun mobil dengan lama perjalanan sekitar satu jam. 

Anda bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Pangururan.

Bisa juga dengan angkutan umum maupun becak motor.

Sementara itu, perjalanan ke Menara Pandang Tele harus dengan menyewa mobil, sebab tidak ada angkutan umum yang melewati jalan tersebut.  

Setelah melewati Menara Pandang Tele, satu jam perjalanan darat kemudian, Anda akan sampai di Jalan Sidikalang-Medan.

Ada baiknya perjalanan melalui Jalan Tele ini Anda lewati untuk menuju Pulau Samosir, bukan keluar dari Pulau Samosir. 

Sehingga saat sampai di Menara Pandang Tele, Anda akan mendapatkan pengetahuan mengenai desa-desa menarik yang patut dikunjungi di seputar Gunung Pusuk Buhit.

Setelah itu, Anda bisa menginap di hotel yang berada di Pangururan. Di kota ini terdapat hotel-hotel kelas melati, pun sebuah resor tepi Danau Toba

Bisa juga menginap di resor-resor yang terdapat di kawasan wisata Tuktuk, jaraknya sangat dekat dengan Pelabuhan Tomok.

Sepanjang perjalanan melewati Jalan Tele, agak susah mencari tempat makan maupun toilet. 

Oleh karena itu, setelah menikmati pemandangan di Menara Pandang Tele, makanlah di rumah makan yang berada di rumah Hongkom.

Menu andalannya adalah nasi goreng. Jangan buru-buru menyelesaikan makanan, pesanlah kopi hangat. 

Sambil menyesap kopi hangat, Anda bisa tetap menikmati panorama Danau Toba dari ketinggian. Sebuah gambaran yang akan melekat lama di ingatan Anda.

(cr14/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved