CERITA Jenderal Purn Andika Perkasa Dimarahi Jokowi karena Jalanan Ditutup, Siap Pak Saya Salah

Terungkap cerita Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa kala dimarahi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Salomo Tarigan
Dok. Tim Media Andika Perkasa
Mantan Panglima TNI Jenderal Purn Andika Perkasa. 

TRIBUN-MEDAN.com - Terungkap cerita Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa kala dimarahi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Andika Perkasa mengaku sering dimarahi Jokowisewaktu masih menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

"Wah sering saya," kata Andika dalam wawancara eksklusif bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Momen dimarahi Jokowi yang paling dia ingat yakni soal rangkaian kendaraan, dan penutupan jalan dengan maksud memperlancar laju mobil RI 1 di ruas jalan raya.

"Yang saya ingat betul dimarahi itu yang rangkaian kendaraan dan jalanan ditutup," tuturnya.

Presiden Jokowi kemudian menegur dan mengingatkan agar tak ada penutupan jalan saat iring-iringan kendaraan RI 1 melintas di jalan raya.

Andika pun sadar atas kesalahannya tersebut. Ia bercerita kala itu personel paspampres yang bertugas mengawal kepala negara terbagi dalam empat sif. Sehingga setiap pergantian sif harus diingatkan soal pesan Presiden Jokowi.

Namun kata Andika, teguran itu menjadi bagian untuk perbaikan ke depan.

"Pak Jokowi ngomong ke saya, 'Pak Andika kan saya sudah bilang jangan ditutup', 'Siap pak saya salah', kata saya begitu," terang Andika.

"Masalahnya orang yang naik dinas ini kan rolling dan besok sudah ganti. Shiftnya itu bukan dua shift, bisa tiga sampai empat shift. Jadi setiap hari harus ngomong begitu orangnya ganti lupa lagi. Tapi itu yang harus saya perbaiki," pungkasnya.

Andika Perkasa mengatakan setelah pensiun dirinya punya keinginan meneruskan kariernya di bidang eksekutif atau pemerintahan.

Merasa Cocok Jadi Menteri

Andika bahkan menyebut cocok jika ditempatkan di posisi Menteri Pertahanan, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), atau bahkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

Bukan tanpa alasan, Andika menilai posisi itu cocok karena ia juga punya pengalaman 40 tahun berdinas sebagai TNI, dan deretan gelar pendidikan yang berhubungan dengan bidang eksekutif.

"Kalau melihat latar belakang pendidikan saya kemudian pengalaman jelas Menteri Pertahanan cocok, Menkopolhukam cocok, kemudian Menpan RB cocok juga, dan Mensesneg bisa juga," kata Andika .

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved