Angin Tornado

Dua Angin Tornado Raksasa Berputar di Danau Toba, Cerita Rakyat Ada Naga Bertarung

Fenomena alam angin tornado raksasa terekam kamera berputar di tengah Danau Toba saat cuaca mendung

|
Editor: Array A Argus
HO
Fenomena alam angin tornado raksasa berputar di tengah Danau Toba, Minggu (13/8/2023) 

Kekuatan angin menggoncang mobil yang diparkir.

Baca juga: Detik-detik Badai Dahsyat Danau Toba Beberapa Menit sebelum KM Sinar Bangun Karam, Ini Videonya

   

Pada zaman dahulu, sebagaimana cerita rakyat atau folklor, ketika fenomena alam halisungsung terjadi, warga meyakini ada dua ekor naga raksasa yang tengah bertarung di Danau Toba.

Baca juga: 132 Rumah di Medan Deli Hancur Terkena Angin Puting Beliung, Begini Penjelasan BPBD Medan

Dua naga ini dikenal dengan naga dari atas dan naga dari air.

Masyarakat zaman dahulu percaya, jika dalam pertarungan itu naga atas yang menang, maka akan terjadi musim kemarau.

Namun sebaliknya, jika naga bawah yang menang, maka akan terjadi musim hujan. 

Pada masanya, para tetua yang ada di wilayah Danau Toba akan melakukan ritual khusus, untuk mengantisipasi terjadinya bencana di daratan.

Baca juga: Warga Menjerit-jerit saat Atap Rumahnya Terbang dan Temboknya Runtuh Disapu Angin Puting Beliung

Para leluhur di wilayah Danau Toba akan melakukan ritual pembacaan mantra, disertai dengan menancapkan sebilah pedang di tanah menghadap angin tornado atau puting beliung yang sedang terjadi.

Namun demikian, itu hanyalah cerita rakyat turun temurun.

Berkenaan dengan fenomena alam ini, Tribun-medan.com masih berupaya memintai keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan.(tribun-medan.com)

Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena dua pusaran angin di perairan Danau Toba bernama Waterspout.

Waterspout merupakan fenomena alam yang identik dengan puting beliung. Namun terjadi di permukaan air yang luas.

Fenomena ini terbentuk dari sistem awan cumulonimbus. Namun demikian, tidak semua awan cumulonimbus menimbulkan pusaran angin seperti itu.

"waterspout merupakan fenomena alam yang identik dengan fenomena puting beliung tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas. Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB),"kata Nora Sinaga Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Senin (14/8/2023).

BMKG menyebut, secara umum fenomena angin di perairan ini tidak berbahaya karena intensitasnya lemah dan terjadi dalam kurun waktu singkat antara 5-10 menit.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved