Curah Hujan Meningkat, Pengamat Sinabung Imbau Warga Jauhi Jalur Laharan

Dengan tingginya curah hujan, salah satu hal yang harus diwaspadai oleh masyarakat ialah terjadinya bencana lahar dingin

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Eti Wahyuni
HO
Aliran lahar dingin dari puncak Gunung Sinabung setelah puncak gunung diguyur hujan, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, KABAN JAHE - Sebagian besar wilayah Kabupaten Karo, belakangan ini kembali mengalami peningkatan curah hujan. Terhitung sejak sepekan terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi mengguyur Bumi Turang di waktu sore hingga malam hari.

Dengan tingginya curah hujan, salah satu hal yang harus diwaspadai oleh masyarakat ialah terjadinya bencana lahar dingin yang berhulu dari puncak Gunung Sinabung. Seperti yang dijelaskan petugas pengamat Gunung Sinabung Armen Putra, yang menjelaskan jika selama sepekan ini tercatat satu kali terjadi laharan akibat tingginya curah hujan.

"Ya sepekan ini memang curah hujan cukup tinggi di wilayah Kabupaten Karo. Selama sepekan ini, kemarin kita catat satu kali terjadi laharan dari puncak Gunung Sinabung," ujar Armen, Senin (7/8/2023).

Ketika ditanya perihal kondisi laharan kemarin, Armen mengaku pihaknya mencatat getaran dari alat seismik masih cukup normal. Tak hanya itu, berdasarkan informasi dari petugas yang ada di lapangan aliran laharan juga masih berada di jalur sungai.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Melanda Sumut, Ada Peningkatan Curah Hujan dan Kemarau Panjang

"Kalau kemarin memang masih cukup normal, belum sampai meluap. Tapi sudah membawa material campuran air, pasir, dan batu," ucapnya.

Untuk itu, di masa curah hujan yang tinggi ini, petugas pengamat Gunung Sinabung kembali mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menjauhi wilayah yang dialiri laharan Gunung Sinabung.

Meski pun saat turunnya laharan kemarin belum terlalu membahayakan, namun Armen mengatakan pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada.

"Tentunya kepada masyarakat harus waspada, jauhi aliran laharan seperti di tepi sungai yang dilintasi aliran laharan," katanya.

Sebagai informasi, ada pun jalur laharan yang sampai saat ini masih dilintasi air dan material lainnya yang berhulu di puncak Gunung Sinabung, berada di sekitar kawasan Kecamatan Namanteran hingga ke Kecamatan Payung sampai Tiganderket.

Selain masyarakat, pemerintah setempat juga diimbau untuk melakukan langkah pencegahan seperti melakukan normalisasi jalur laharan.

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved