Ketua KPK Firli Bahuri Mendapat Teror Buntut Kasus Dugaan Suap Kabasarnas, Langsung Lapor ke Kapolri

TRIBUN-MEDAN.COM - Ketua KPK Firli Bahuri menanggapi adanya teror yang didapat oleh pimpinan KPK.

Teror itu didapat buntut KPK menangani kasus dugaan suap di lingkungan Basarnas.

Atas hal tersebut, Firli pun langsung mengadukannya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Hal itu diungkapkan oleh Firli saat konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, pada Senin (31/7/2023).

Ia mengatakan begitu mendapat berita terkait kiriman bunga teror itu dirinya langsung menghubungi Kapolri.

Sebab teror tersebut merupakan tanggungjawab Kapolri untuk mengetahui siapa pengirim dan darimana bunga itu dikirim.

"Begitu kami mendapat berita ada kiriman bunga kami sampaikan ke Kapolri, itu tanggung jawab Kapolri untuk mengetahui siapa yang menyuruh mengirim bunga, dari mana bunga itu dikirim kapan dibuat dan siapa pemesannya itu tugasnya Kapolri," kata Firli saat konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, pada Senin (31/7/2023), dikutip dari youTube Puspen TNI.

Meski langsung mengadu kepada Kapolri, Firli menegaskan bahwa dirinya tidak takut pada apapun bentuk teror yang ditujukan pada KPK.

Sebab menurutnya, di mana pun pegawai KPK berada, mereka dilengkapi dengan sistem keamanan.

Sehingga pihaknya tidak pernah merasa khawatir atau takut dalam menjalankan tugasnya.

Terlebih menurut Firli sesungguhnya segenap insan KPK telah mewakafkan diri untuk pengabdian kepada bangsa.

Oleh karenanya, apapun resikonya harus siap dihadapi.

Namun demikian, Firli tetap meminta kepada seluruh pejabat dan pimpinan KPK untuk mawas diri dan berhati-hati.

"Segenap insan KPK kami sampaikan bahwa antisipasi kita adalah mengedepankan keselamatan jiwa,"

"Jadi pada prinsipnya di mana pun pegawai KPK berada, dia dilengkapi dengan sistem keamanan, jadi kita tidak pernah merasa khawatir atau takut menjalankan tugas karena sesungguhnya segenap insan KPK telah mewakafkan diri untuk pengabdian kepada bangsa ini apapun risikonya harus kita hadapi."