News Video
Heboh Soal Foto 6 Santriwati Berpose Memegang Senjata Laras Panjang, Pengurus Ponpes Angkat Bicara
Foto para santriwati membawa senjata laras panjang itu diunggah oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.COM - Beredar di media sosial foto enam orang santriwati yang berpose memegang senjata laras panjang menuai sorotan publik.
Para santriwati itu membawa senjata tersebut saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS.
Mengetahui hal itu menuai polemik publik, pengurus ponpes pun angkat bicara.
Foto para santriwati membawa senjata laras panjang itu diunggah oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi di Instagram pribadi miliknya belum lama ini.
Islah mempertanyakan apa tujuan sekolah mengajarkan hal tersebut kepada anak-anak sekalipun senjata yang mereka gunakan replika.
Dalam penyampaiannya, Islah tampak khawatir anak-anak itu tumbuh menjadi radikal.
Sebab, tah hanya membawa senjata laras panjang, para santriawati tersebut juga memakai rompi anti peluru.
Para santriwati tersebut terlihat berpose di depan area persawahan.
Sementara itu, Kepolisian pun membenarkan bahwa foto yang beredar itu merupakan santriwati dari ponpes yang berlokasi di Magetan.
Kapolres Magetan menyebut bahwa senjata laras panjang itu bukanlah senjata api melainkan airsoft gun.
Setelah foto itu viral, beredar juga video klarifikasi diduga pengurus Pondok Pesantren Baitul Qur'an Al Jahra Magetan, Jawa Timur menjelaskan foto yang beredar.
Isgianto, Ketua Harian Yayasan Nur Rosyidah Ponpes Baitul Quran Al Jahra meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi atas foto tersebut.
Ia mengatakan bahwa foto tersebut merupakan simulasi kegiatan ekstra kurikuler di ponpes tersebut.
"Karena foto tersebut dirasa meresahkan sebagian besar masyarakat, pada kesempatan ini kami akan menyampaikan klarifikasi bahwasannya kegiatan tersebut merupakan simulasi kegiatan ekstra kuliner yang rencana akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Baitul Quran Al Jahra Magetan,"
Setelah kekisruhan ini, Isgianto menyebut bahwa ponpes memutuskan untuk tidak melanjutkan kegiatan tersebut sebagai bagian dari ekstrakurikuler di ponps.
| Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
|
|---|
| Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
|
|---|
| KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
|
|---|
| Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
|
|---|