Viral Medsos

Viral Kisah Pilu Pemuda Jadi Korban Bullying dan Dikucilkan Satu Desa karena Punya Ibu ODGJ

Viral kisah pilu seorang pemuda yang jadi korban bullying teman-temannya lantaran sang ibu merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

TikTok.com/@rokhim.xgr
Viral kisah pilu seorang pemuda jadi korban bullying teman-temannya lantaram memiliki ibu ODGJ. 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral kisah pilu seorang pemuda yang jadi korban bullying teman-temannya lantaran sang ibu merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Tak hanya itu, pemuda tersebut juga dikucilkan oleh tetangga-tetangganya di desa temmpat ia dan ibunya tinggal.

Kisah pilu yang dialami pemuda tersebut diceritakannya di unggahan TikToknya @rokhim.xgr.

"jangan ngajarin gw sabar, gw di bully dan di kucilkan satu desa dan sekolahan karena ibuku seorang ODGJ," isi narasi dalam video tersebut.

Beberapa video yang diunggah oleh Rokhim menunjukkan betapa ia sangat menderita.

Dalam salah satu videonya, ia mengeluh kelelahan karena harus menghadapi cobaan seperti itu.

Dilansir dari Tribun Jakarta, Rokhim menceritakan bahwa ia tinggal di salah satu desa di Yogyakarta.

Ia tidak tahu persis apa yang terjadi dengan ibunya, dan sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, ia sudah lama tinggal bersama neneknya.

Ia dan saudara-saudaranya terpaksa tinggal di rumah nenek karena kondisi ibunya yang seperti itu, sementara ayahnya harus menjaga ibunya.

Bullying yang dialaminya tidak hanya datang dari teman-temannya, namun ia juga mengaku dikucilkan oleh warga desa karena memiliki ibu yang mengalami ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).

Bullying yang dialaminya berbeda dengan kakak-kakaknya. Kakak pertama dan kedua tidak mengalami bullying seberat dirinya.

Kakak pertamanya berprestasi sehingga jarang pulang dan sekolahnya berbeda dari Rokhim.

Sedangkan kakak kedua bekerja di luar kota dan hanya menamatkan SD, tidak melanjutkan ke sekolah menengah.

"Itu waktu kecil sampai SMP (dibully). Beda dengan kakak yang pertama, dia berprestasi. Jadi dia tidak terlalu dapat bullying, karena juga dia jarang pulang ke rumah, dan sekolahnya juga jauh beda dengan saya. Untuk kakak kedua, dia kerja luar kota dan juga dia cuma tamat SD, tidak melanjutkan sekolahnya. Akhirnya langsung kerja," ungkapnya dikutip dari Tribun Jakarta, Senin (24/7/2023).

Karena situasi tersebut, ia disarankan oleh guru sekolahnya untuk pindah ke panti asuhan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved