Viral Medsos

SOSOK dan Profil Ustaz Adi Hidayat yang Diblokir Google karena Menyumbang Rp 14 Miliar ke Palestina

Sosok Ustaz Adi Hidayat (UAH) lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984. UAH lahir dari pasangan Warso Supeno dan ibu Hj. Rafiah Akhyar.

|
Editor: AbdiTumanggor
instagram
Ustaz Adi Hidayat (UAH) dikabarkan diblokir google karena menyumbang Rp 14 miliar ke Palestina. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Ustaz Adi Hidayat atau UAH Diblokir Google karena Menyumbang Rp 14 Miliar ke Palestina.

Ustaz Adi Hidayat (UAH) lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984.

UAH lahir dari pasangan Warso Supeno dan ibu Hj. Rafiah Akhyar.

UAH dikenal cukup cerdas. Dia memiliki gelar LC, MA, sehingga penuturan katanya sangat rapih.

Adi Hidayat memiliki istri, Shufairok, dan dua orang anak.

Ustaz Adi Hidayat sendiri telah mendirikan Quantum Akhyar Institute dan bekerja menjadi penceramah.

Adi Hidayat mulai menggeluti ilmu agama Islam sejak lulus SD, dengan masuk ke Madrasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang.

Tamat dari Madrasah, Adi Hidayat melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut di tahun 1997.

Setelah itu, Adi Hidayat melanjutkan pendidikan melalui jalur PMDK di Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2003.

Tahun 2005, Adi Hidayat mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan di Kulliya Dakwah Islamiyyah di Tripoli, Libya.

Adi Hidayat pun mendalami Al-Qur'an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan lain sebagainya.

Ustaz Adi Hidayat saat mengisi Tabligh Akbar di YPSA
Ustaz Adi Hidayat (UAH) saat mengisi Tabligh Akbar di YPSA (istimewa)

Dilansir Tribun-medan.com dari Wartakotalive.com, Ustadz Adi Hidayat belajar bertalaqqi atau belajar mengenai Al Qur'an dengan para ulama atau Syeikh.

Para Syeikh yang dikunjunginya antara lain: Syeikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syeikh Ali al-Libi (Imam Libya untuk Eropa), Syeikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syeikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri).

Sementara Syeikh Usamah dari Libya mengajarkannya ilmu tajwid.

Adapun Syeikh Thanthawi Jauhari (Grand Syeikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) mengajarkannya mengenai ilmu tafsir.

Sumber: Warta kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved