Influencer Dubai Ini Ditangkap Polisi Gegara Bikin Konten Beli Mobil Mahal Bak Sultan Arab

TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang influencer bernama Hamdan Al Rind ditangkap imbas bikin konten beli mobil mahal bak Sultan Arab.

Influencer bernama Hamdan Al Rind itu diamankan Polisi Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), karena diduga membuat konten berfoya-foya membeli mobil.

Influencer Hamdan Al Rind itu juga dinilai menyindir gaya hidup warga kota tersebut.

Adapun pemilik akun TikTok Car Expert itu mengunggah video dirinya membeli mobil-mobil mewah dengan melemparkan segepok uang tunai kepada pegawai dealer.

Hamdan yang melemparkan segepok uang tunai kepada pegawai dealer itu membuat sang pegawai kebingungan.

Ia juga menanyakan mobil apa yang termahal di showroom, kemudian pegawai tersebut menunjukkan Ferrari SF90 seharga 600.000 dollar AS (Rp 9 miliar).

Dikutip dari New York Post, Dubai lebih toleran daripada sebagian Timur Tengah.

Tetapi ada larangan sindiran kritis terhadap otoritas atau menghina negara Uni Emirat Arab.

Baca juga: PROFIL Justyn Vicky yang Tewas Setelah Angkat Beban 210 Kilogram, Dikenal Influencer Kebugaran

Baca juga: MENANTU PRESIDEN Joko Widodo Dituntut untuk Membayar Sebesar Rp 1 Triliun, Ada Apa?

Hamdan Al Rind adalah penduduk UEA berkebangsaan Asia.

Ia memiliki 2,8 juta pengikut di TikTok dan beberapa videonya mencapai jutaan views. D

alam video yang menjadi kasus, ia mengenakan kandura--jubah putih panjang yang biasa dikenakan pria Emirat--kacamata hitam, dan masker wajah.

Dia berbicara dalam bahasa Inggris dengan aksen Arab kental, mengucapkan sepotong-potong kalimat kepada pegawai dealer.

Sedangkan asistennya mengangkut tandu yang penuh tumpukan uang tunai.

Baca juga: 3 Tahun Bohong, Influencer Ngaku Idap Kanker Demi Terkenal, Keluarga Curiga Gara-gara Kwitansi RS

Baca juga: Tewas Mengenaskan, Warga Sumut di Aceh Alami Kecelakaan Kerja Masuk ke Dalam Mesin Penggiling

Lembaga Penuntutan Federal PUN mengatakan, Hamdan Al Rind dituduh menyalahgunakan internet dengan mengunggah propaganda yang memicu opini masyarakat dan merugikan kepentingan publik.

Dikatakannya pula, video itu memperkenalkan citra jiwa yang salah dan menyinggung warga Emirat serta mengejek mereka, lapor kantor berita WAM yang dikelola negara.