Sering Merasa Dijegal, Hasil Survei Sebut Publik Tak Percaya Anies Baswedan Dijegal jadi Capres

Menurut hasil Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menyerbut ternyata publik tak percaya Anies Baswedan dijegal jadi calon presiden (capres).

HO
Anies Baswedan 

TRIBUN-MEDAN.COM – Selama ini sering merasa dijegal, ternyata publik tak percaya Anies Baswedan dijegal jadi calon presiden (capres).

Adapun hasil Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menyebut mayoritas publik tidak mempercayai isu penjegalan Anies Baswedan dari posisi bakal calon presiden (capres).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari 1.220 responden, hanya 19,9 persen responden yang mempercayai isu penjegalan Anies.

“Kemudian kita tanya isu penjegalan Anies sebagai capres yang percaya terhadap isu inin itu 19,9 persen,” kata Burhan yang disiarkan di YouTube  Indikator Politik Indonesia, Minggu (23/7/2023).

Sementara itu, mayoritas responden tidak mempercayai isu penjegalan Anies dengan jumlah mencapai 46,7 persen.

Sementara, 33,4 persen responden lainnya mengaku tidak bisa menjawab.

“Karena mungkin mereka enggak tahu ya,” tutur Burhan.

Baca juga: Kabar Terbaru Anies Baswedan: Survei Tak Percaya Anies Dijegal, Khofifah Tolak Lamaran Jadi Cawapres

Baca juga: NASDEM Sentil Keras Anies Tak Usah Bersilat Lidah Usai Tetapkan Kriteria Baru Cawapres: Kami Bingung

Lebih lanjut, para responden ditanya mengenai siapa pihak yang dianggap menjegal Anies maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Sebanyak 19,9 persen responden itu kemudian menjawab 10,1 persen lawan politik Anies, 8,5 persen PDI-P

Selanjutnya 3,2 persen Ganjar Pranowo, Prabowo 3,2 persen, Megawati 3,1 persen, pemerintah 2,8 persen, dan lainnya.

Meski anggapan mereka ditujukan kepada banyak pihak, kelompok yang mempercayai isu ini hanya sebagian kecil dari seluruh responden.

“Sebagian besar tidak percaya sama isu itu,” papar Burhanuddin.

Sebagai informasi, isu penjegalan Anies muncul beberapa kali.

PIDATO POLITIK ANIES: Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan memberi sambutan saat Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/7/2023). Partai Nasdem menggelar Apel Siaga Perubahan yang dihadiri ribuan kader dengan agenda pidato politik oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan selaku bakal capres dari Koalisi Perubahan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
PIDATO POLITIK ANIES: Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan memberi sambutan saat Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/7/2023). Partai Nasdem menggelar Apel Siaga Perubahan yang dihadiri ribuan kader dengan agenda pidato politik oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan selaku bakal capres dari Koalisi Perubahan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Salah satunya dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY menduga Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengajukan Peninjauan Kembali (PK) terkait kepengurusan Partai Demokrat untuk menjegal pencalonan Anies.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved