Viral Medsos

Polemik Begal Ditembak Mati, PDIP, Prabowo hingga Warganet Dukung Wali Kota Bobby, Berikut Faktanya

Dukungan Wali Kota Medan Bobby Nasution tentang menembak mati pelaku begal menuai sorotan publik dan kritikan keras kelompok aktivis Hak Asasi Manusia

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Tribun Medan/Alfiansyah
Wali Kota Medan Bobby Nasution mendapat dukungan publik atas pernyataannya mendukung begal ditembak mati. 

Ternyata, apresiasi Bobby terhadap tindakan tegas kepada pelaku begal menuai kritikan dari sejumlah pihak. Beberapa di antaranya yaitu Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Medan dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan atau Kontras Sumatera Utara.

Koordinator Kontras Sumut Rahmat Muhammad mengatakan, pernyataan Bobby serupa dengan penegakan hukum yang serampangan atau pembunuhan di luar hukum (extrajudicial killing). “Pernyataan Bobby seolah kalap dengan banyaknya tindak kejahatan yang terjadi di Kota Medan,” kata Rahmat dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023) lalu.

Bahkan, Komisoner Kompolnas juga menegaskan bahwa pelaku seharusnya dilumpuhkan, bukan mematikan. Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, mengatakan penggunaan senjata api telah diatur dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan dan Perkap Nomor 8 Tahun 2009 Tentang HAM. “Tembakan polisi dalam menangani penjahat seharusnya melumpuhkan, bukan mematikan,” kata Poengky, Selasa (11/7/2023) lalu

Atas kritikan kelompok aktivis HAM tersebut, Wali Kota Medan Bobby Nasution pun menanggapi dengan seloroh santai. “Tanggapannya untuk LBH sama apa (KontraS), oh iya. Saya mewakili para begal, terima kasih untuk LBH,” ujar Bobby Rabu (12/7/2023). “Ya coba tanya masyarakatnya aja, lihat kondisinya. Saya rasa dengan korban-korban yang sudah banyak di Kota Medan, perlu enggak (tindakan tegas dan terukur), coba tanya masyarakat,” kata Bobby.

Baca juga: KAPOLDA BARU Irjen Agung Berjanji Akan Bikin Sumut Aman, Berantas Begal dan Geng Motor

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Akan Keluarkan Pergub Khusus Tentang Wewenang Satpol PP Atasi Begal

Dukungan Mengalir ke Wali Kota Bobby Nasution

Sementara. Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto membela Wali Kota Medan Bobby Nasution yang meminta polisi menembak mati pelaku begal.

Menurut Prabowo, permintaan itu jangan langsung dinilai sebagai dukungan agar polisi dapat bertindak sewenang-wenang, tapi upaya kepala daerah dalam melindungi warganya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu lantas menilai bahwa permintaan itu perlu mendapat perhatian dari aparat hukum agar bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menekan tingkat kejahatan di daerahnya. Di sisi lain, Kodam I Bukit Barisan turun gunung untuk memberantas begal dan geng motor yang belakangan ini meresahkan warga kota Medan.

Melalui Detasemen Intel Kodam I/Bukit Barisan (Deninteldam I/BB) telah menurunkan anggota ke lapangan.

Langkah ini untuk melindungi masyarakat dan membantu kepolisian. "Kita telah menyebar anggota untuk membantu Polri, dalam hal ini Polrestabes Medan untuk mengatasi begal sesuai permintaan Wali Kota Medan, Bobby Nasution," kata Komandan Deninteldam I/BB, Letkol Inf Jontra Gultom, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Sabtu (15/7/2023) lalu.

Jontra mengatakan telah menginstruksikan anggotanya untuk tidak ragu menindak tegas dan terukur kepada geng motor dan begal karena sudah sangat merajalela. "Perlunya tindakan tegas terukur bagi pelaku kriminal. Jika masih sering terjadi, tindakan di lapangan akan diterapkan tanpa ragu,"terangnya.

Terpisah, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico J Siagian mengatakan, TNI turun tangan memberantas begal dan geng motor lantaran diminta Forum Komunikasi Daerah (Forkompinda).

Tim khusus basmi begal ini telah disebar kurang lebih selama seminggu. Namun demikian dia enggan merinci berapa jumlah anggota dan dimana saja. "Atas permintaan Forkopimda. Sudah 1 mingguan. Salah satu tugasnya, patroli dan bubarkan geng motor,"kata Kolonel Rico J Siagian.

Sebelumnya, DPRD Sumut berpandangan bahwa situasi maraknya begal ini membuat Polri harus didukung oleh institusi lain, yakni TNI. "Situasi yang meresahkan ini perlu dukungan dari institusi yang lain, saya berpendapat bahwa sudah saatnya TNI terlibat aktif dan berada dalam barisan terdepan dalam perang menghadapi komunitas begal di Sumut," ujar anggota DPRD Sumut, Pantur Banjarnahor, Kamis (13/7/2023) lalu.

Pantur mengatakan, begal saat ini sudah melakukan tindakan kekerasan di luar batas kemanusiaan. "Maka Polri dan TNI perlu bertindak tegas dan terdepan menumpas tuntas begal yang selama ini melakukan kekerasan di luar batas kemanusiaan di Sumut dan terkhusus di Kota Medan,"ujarnya.

Baca juga: TNI AD Kodam I Bukit Barisan Turun Tangan Basmi Begal, LBH Medan: Seolah Kangkangi Kewenangan Polri

Baca juga: Edy Rahmayadi Akan Keluarkan Pergub Khusus Tentang Wewenang Satpol PP Atasi Begal

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved