SEJARAH Tahun Baru Islam, Disebut Rasulullah Sebagai Bulan Spesial, Dianjurkan Puasa di Waktu Ini

TRIBUN-MEDAN.com - Dalam waktu dekat umat Islam akan memeringati Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah.

Ini adalah momen penting tonggak penetapan awal kalender hijriyah atau hitungan Qomariah yang berarti hitungan orbit bulan pada bumi.

Sejarah Tahun Baru Islam pun masih banya yang belum tahu. Karena selama ini kita lebih sering mengenal tahun masehi.

Tahun baru Islam dihitung setiap 1 Muharram, bulan pertama kalender Islam.

Di dalamnya ada momen penting, beserta amalan-amalan yang dapat dikerjakan untuk mendapat ridho dan pahala dari Allah.

Di Indonesia, Tahun Baru Islam 1 Muharram telah ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.

Lantas, bagaimana sejarah Tahun Baru Islam?

Sejarah Tahun Baru Islam

Dikutip dari kalbar.kemenag.go.id, perhitungan Tahun Baru Islam bermula di masa Umar bin Khattab R.a.

Tepatnya 6 tahun pascawafatnya Nabi Muhammad SAW.

Salah satu riwayat menyebutkan yaitu ketika Khalifah mendapat surat balasan yang mengkritik bahwa suratnya terdahulu dikirim tanpa angka.

Beliau lalu bermusyawarah dengan para sahabat.

Baca juga: PERSADIA Medan Gelar Workshop Edukasi Cegah Diabetes

Baca juga: Bacaan Doa Awal dan Akhir Tahun Baru Islam 2023, Lengkap Arti dan Keistimewaannya

Singkat kata, mereka pun berijma untuk menjadikan momentum dimana terjadi peristiwa hijrah Nabi sebagai awal mulai perhitungan tahun dalam Islam.

Sebelum mengenal kalender Islam atau kalender Hijriah, masyarakat Arab mengenal tahun dengan menamainya menggunakan peristiwa penting yang terjadi di tahun tersebut.

Misalnya kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dikenal dengan Tahun Gajah, karena pada tahun tersebut terjadi penyerangan terhadap Kabah oleh pasukan yang menggunakan gajah sebagai kendaraan perangnya.