Viral Medsos

6 Fakta Baru Kasus Mutilasi Mahasiswa di Sleman Jogyakarta, Punya Grup Lakukan Aktivitas Tak Wajar

Polda DIY mengungkapkan fakta baru tentang kasus mutilasi di Sleman yang menewaskan pria bernama R (20), mahasiswa universitas swasta di Yogyakarta.

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
KOLASE TRIBUN MEDAN
KASUS MUTILASI MAHASISWA ASAL PANGKALPINANG DI SLEMAN JOGYAKARTA: Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Mutilasi Mahasiswa Asal Pangkalpinang di Sleman, Jogyakarta. Korban dan Pelaku Punya Grup (Komunitas) di Media Sosial yang Memiliki Aktivitas yang Tak Wajar. (KOLASE TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Mutilasi Mahasiswa Asal Pangkalpinang di Sleman, Korban dan Pelaku Punya Grup (Komunitas) di Media Sosial yang Mereka Lakukan Aktivitas yang Tak Wajar.

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) akhirnya mengungkapkan fakta baru tentang kasus mutilasi seorang mahasiswa asal Pangkalpinang di Sleman, Jogyakarta. Pria R (20) merupakan mahasiswa universitas swasta di Yogyakarta. Dua orang pelaku mutilasi tersebut adalah W (29) dan RD (38).

W adalah seorang pria asal Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang bekerja di sebuah tempat makan di Yogyakarta. Sementara, RD adalah pria asal Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang bekerja sebagai penjual roti di Bogor, Jawa Barat.

Pada Minggu (16/7/2023), Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengungkapkan, dua pelaku mutilasi itu ditangkap di Bogor saat melarikan diri. 

“Pelaku ditangkap di Bogor, Jawa Barat, kemarin malam, Sabtu (15/07/2023). Ditangkap di kediaman RD,” ungkap Kombes Pol FX Endriadi. Kemudian pada Selasa (18/7/2023), dalam konferensi pers di Mapolda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengungkapkan fakta-fakta baru berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap W dan RD.

Berikut sejumlah fakta-faktanya yang dikutip Tribun-Medan.com dari TribunJogja.com, Selasa (18/7/2023).

Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi (tengah), memberikan keterangan terkait pelaku mutilasi di Turi saat konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/07/2023)
Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi (tengah), memberikan keterangan terkait pelaku mutilasi di Turi saat konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/07/2023) (TribunJogja/ Christi Mahatma Wardhani)

1. Korban dan Pelaku Memiliki Grup (Komuntas) di Media Sosial yang Tak Wajar

Korban, yakni R, dan dua orang pelaku, yakni W dan RD, merupakan sesama anggota sebuah grup atau komunitas di media sosial.

Mereka saling kenal di media sosial dan sama-sama aktif dalam grup tersebut.

“Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas yang enggak wajar,” kata Kombes Pol FX Endriadi, Selasa (18/7/2023).

“Karena mereka gabung dalam komunitas yang tidak wajar, mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan,” ungkap Kombes Pol FX Endriadi.

Menurutnya, korban meninggal dunia di kos pelaku W yang beralamat di Triharjo, Kabupaten Sleman, pada Selasa (11/7/2023) malam.

“Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain. Ini terjadi berlebihan, sehingga mengakibatkan korban meninggal,” ungkap Kombes Pol FX Endriadi.

Ia enggan menjelaskan lebih detail terkait aktivitas tak wajar apa yang dilakukan pelaku dengan korban. Namun, aktivitas kekerasan tersebut yang kemudian menyebabkan korban meninggal dunia.

Baca juga: Fakta Baru Redho Korban Mutilasi Sleman Rupanya Berteman dengan Pelaku, Aktivitas Tak Wajar Diungkap

Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY, Minggu (16/07/2023)
Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY, Minggu (16/07/2023) (Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani)

2. Korban dimutilasi pelaku karena panik

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved