Berita Viral

Sosok Tgk Bantaqiah, Ulama Aceh yang Dibantai dengan Sadis, Eks Panglima TNI Andika Perkasa Menangis

Inilah sosok Teungku Bantaqiah, seorang ulama di Aceh yang membuat mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa bersedih jika mengenangnya.

Editor: Liska Rahayu
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Mata Eks Panglima TNI Andika Perkasa mengingat sadinya pembantaian ulama Tgk Bantaqiah 

Dalam catatan yang dikutip dari laman Kontras Aceh, pria yang memiliki ciri-ciri kulit berwarna coklat serta pengikutnya terkenal vokal dalam memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat Aceh.

Ia juga menolak untuk bergabung dengan Majelis Ulama Indonesia Cabang Aceh, setelah lembaga tersebut menganggap kelompoknya sesat.

Namun, pada tahun 1990, terjadi mediasi antara MUI dan Bantaqiah yang berujung MUI memohon maaf atas perbuatannya kepada Tengku Bantaqiah.

Nasib buruk menghampiri Tengku Bantaqiah di era pemerintahan Soeharto.

Pada tahun 1992, Bantaqiah dituduh sebagai Menteri Urusan Pangan dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Tuduhan itu membuatnya dijebloskan ke penjara selama 20 tahun.

Tgk Bantaqiah akhirnya dibebaskan setelah masyarakat meminta kepada Presiden ketiga RI, BJ Habibie saat kedatangannya ke Aceh.

Tragedi memilukan dialami Tgk Bantaqiah pada 1999.

Ia dituduh menyimpan alat logistik yang berkaitan dengan GAM di pesantrennya.

Namun, hingga kini tuduhan itu tidak pernah terbukti.

Pada 23 Juli 1999, pasukan gabungan yang berada di bawah kendali operasi (BKO) Korem 011/Liliwangsa yang terdiri dari pasukan Yonif 131 dan 133 dengan didukung satu peleton pasukan dari Batalyon 328 Kostrad tiba di pemukiman warga di Beutong Ateuh melakukan penyerangan.

Sebanyak 215 personel dibawah pimpinan Letkol. Heronimus Guru dan Letkol Sudjono sebagai pengawas operasi itu terus bergerak maju mendekati pesantren Tgk Bantaqiah dan melakukan pembantaian.

Tgk Bantaqiah bersama 56 santrinya pun tewas berlumuran darah usai ditembak secara keji.

Sementara sejumlah santri lainnya juga mengalami luka karena tembakan yang dilakukan secara membabi buta.

Huru-hara yang terjadi pada siang hari itu mengubah suasana menjadi sunyi dan menyisakan trauma bagi warga Beutong Ateuh.

Peristiwa pembantaian warga sipil ini pun dikenal dengan Tragedi Beutong Ateuh atau Tragedi Teungku Bantaqiah.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved