Viral Medsos

Pengantin Wanita Kabur Usai Nikah, Ibunda Beberkan Fakta Pertemuan Keduanya

Ibunda Ohana Afrelina, L Boru SIanturi mengatakan bahwa dirinya beserta keluarga tak menyangka putrinya nekat kabur sehari setelah pernikahan.

Penulis: Alija Magribi |

TRIBUN-MEDAN.com, RAYA - Viral kisah pengantin wanita di Sumatera Utara, kabur usai melangsungkan pernikahan.

Kisah pelarian pengantin wanita ini viral di Facebook dan menjadi pembahasan hangat di media sosial, di mana fenomena kaburnya pengantin wanita juga terjadi di daerah lain dalam waktu yang berdekatan.

Ohana Afrelina Siregar (23) memutuskan untuk kabur setelah melangsungkan pernikahan dengan E Tamba di Samosir, Sumatera Utara pada 3 Juli 2023, lalu.

Ditemui di kediamannya di Dusun Siregar, Nagori/Desa Dolok Marlawan, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, ibunda Ohana Afrelina, L Boru SIanturi mengatakan bahwa dirinya beserta keluarga tak menyangka putrinya nekat kabur sehari setelah pernikahan berlangsung.

L Boru Sianturi menjelaskan bahwa pernikahan anatar putrinya dan E Tamba tak terlepas dari ikatan keluarga (perjodohan).

Sehingga muncul inisiatif oleh orangtua dan keluarga besar E Tamba sendiri untuk berjodoh, kendati keduanya belum cukup mengenal satu sama lain.

"Jadi sebenarnya keluarga laki-laki itu masih ada ikatan saudara dengan kami juga. Jadi Secara silsilah si Ohana ini marparibannya lah," kata L br Sianturi.

Saat itu Juni 2023, orangtua E Tamba menanyakan dirinya saat menelpon Ohana yang kebetulan berada di luar kota.

Orangtua E Tamba menanyakan usia Ohana dan kemudian berinisiatif bagaimana kalau menjodohkan Ohana dengan E Tamba.

"Siapa itu Inang, di mana dia? Udah berapa tahun umurnya? Udah cocoklah itu inang jadi menantuku," ujar L br Sianturi menirukan ucapan besannya itu.

Singkat cerita, Keluarga E. Tamba pun berangkat dari Samosir menuju Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun untuk menjalin silaturahmi dan membicarakan perjodohan dengan keluarga Ohana.

Saat itu, L boru Sianturi masih kaget mengapa secepat itu niat pihak laki-laki datang dan membicarakan perjodohan.

Ia sendiri sudah menjelaska sebaiknya mereka saling komunikasi terlebih dulu dan mengenal satu sama lain, jangan langsung ke perjodohan.

"Nggak pernah silaturahmi dan kenal satu sama lain. Kubilang aku ini Amang bukan mau mendahului dan memaksakan atau melarang anak-anak kita, biarlah mereka memikirkan secara dewasa," cerita L br Sianturi saat pertemuan dengan keluarga laki-laki.

"Di sisi lain, kupikir memang niat mereka baik untuk tulus (manghaholongi) menyayangi anak saya, ya saya terimalah kalau cocok anak-anak ini," sambung L boru Sianturi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved