Sumut Terkini

SETELAH Raih Medali Emas di SEA Games, Putu Berharap Kantongi Medali Emas Cabor PON Sumut-Aceh

Diperoleh informasi, dua medali emas sukses diraih M Zahidi Putu Pranoto di SEA Games 2017 Malaysia.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS
Peserta cabor ski air nomor jumping dari Jawa Timur M Zahidi Putu Pranoto ikut bertanding dalam babak kualifikasi PON Sumut - Aceh XXI di Toba sejak tanggal 4 hingga 9 Juli 2023 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Atlet dari Jawa Timur baru saja sabet medali emas dalam SEA Games.

Kini, ia menjadi perwakilan Jawa Timur pada PON XXI Sumut - Aceh 2024. Sejak Selasa (4/7/2023) hingga Minggu (9/7/2023), dirinya akan mengikuti babak kualifikasi ski air yang diselenggarakan di perairan Danau Toba tepatnya di Kelurahan Napitupulu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba. 

M Zahidi Putu (30) mengambil nomor Sky Jumping pada cabang olahraga ski air. Baginya, perairan Danau Toba merupakan kawasan yang berbeda dari tempat lain sebagai lokasi pertandingan dan latihan ski air. 

Diperoleh informasi, dua medali emas sukses diraih M Zahidi Putu Pranoto di SEA Games 2017 Malaysia.

Dia meraihnya dari nomor jumping dan overall. Tak tanggung-tanggung, di nomor jumping, Zahidi menciptakan rekor baru SEA Games.

Ia melompat sejauh 49,2 meter, jauh dari rekor sebelumnya yang hanya 46,9 meter.

Prestasi itu diraih setelah melewati banyak rintangan, termasuk cedera yang menjadi momok atlet. Tepat tiga tahun silam, September 2014, momen kelam dia alami.

Cedera parah mengancam karir Zahidi. 

Kini, ia bersama rekannya berupaya mendapatkan emas pada PON tahun depan.

Dari pengalamannya, perairan Danau Toba berbeda dari areal yang ia jumpai sebelumnya.

Namun, dibalik kesulitan yang ia temukan, ia tetap menikmati keindahan alam Danau Toba yang menyajikan pemandangan alam yang indah. 

Ia akan menyelesaikan babak kualifikasi pada Minggu (9/7/2023). Selama hampir sepekan, ia beradaptasi dengan angin dan ombak Danau Toba yang tidak bisa diprediksi. 

Menurutnya, angin dan ombak pada pagi hari tidak sama dengan sore hari. Artinya, faktor penyebab kesulitan baginya tak bisa diperkirakan.

Namun demikian, ia tetap yakin dapat menorehkan prestasi pada PON XXI Sumut-Aceh. 

"Kesulitan yang kita hadapi ada soal angin dan ombak. Karena memang danaunya ini luas, jadi susah kita prediksi. Dengan adanya babak kualifikasi ini, kita punya banyak waktu mempersiapkan diri menuju PON tahun depan kalau lokasi ini menjadi tempat pertandingannya," ujar Zahidi, Minggu (9/7/2023). 

Yang pasti, ia lihat kawasan Danau Toba memiliki alam yang indah. 

"Cantik alamnya. Saat bertanding, kita alami kesulitan itu karena langsung tanding tanpa uji lapangan sebelumnya. Dengan ini, kita akan mempersiapkan diri nantinya," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved