Terungkap Niat Asli 2 Remaja Habisi Pensiunan TNI, Warga Dengar Jeritan Aneh Sebelum Kejadian
Terungkap niat asli 2 remaja habisi pensiunan TNI. Warga dengar jeritan aneh sebelum kejadian.
Saat pres rilis di Mapolres Ponorogo, Jeki Rahmat Prawijaya dihadirkan, Kamis (16/7/2023). Untuk AAF karena masih dibawah umur, tidak dihadirkan.
“Saya dan AAF menyesal sudah menghilangkan nyawa pak Sumiran,” ujar Jeki Rahmat Prawijaya kepada media, Kamis sore.
Dia menjelaskan bahwa memang sengaja merantau dari Jambi menuju bumi reog untuk mencari kerja. Kenapa mereka memilih Ponorogo? Jeki memgaku bahwa ada kelurga AAF di Ponorogo.
“Karena AAF kan ada keluarga di Ponorogo biar saya bisa nginap di tempat AAF seandainya tidak bisa makan bisa numpang di AAF atau keluarga AAF,” katanya.
Setelah sepekan di Ponorogo, dia berkenalan dengan korban melalui media sosial.
Dia mencari pekerjaan, 3 hari belum kerja, terus cari info lowongan kerja di Ponorogo.
“Di buka medsos cari loker angkringan, sudah beberapa orang saya chat tp ga respon, jadi langsung ketemu nomor telepon, di inbox loker, katanya masih,” terangnya.
Dia mengaku, setelah sepakat mereka bertemu.
Hingga malam nahas itu terjadi.
“Kecewa, Dijanjikan pekerjaan tapi nanti-nanti,” tegasnya.
Saat malam, antara dua tersangka dan korban terjadi pertengkaran mulut.
“Lagi emosi. Bagian nyekek saya. AAF mukul. Saat korban mau berbaring,” pungkasnya.
Tidak hanya menghilangkan nyawa Sumiran. Kedua tersangka Jeki Rahmat Prawijaya (21) dan AAF (16) juga mengusai mobil milik korban. Mobil Honda jazz dijual dan dibelikan motor RX King.
“Setelah korban meninggal karena pukulan batu dan cekikan, kedua tersangka kemudian membungkusnya di karpet. Dan membawa korban menggunakan mobil Honda jazz,” ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Wimboko, Kamis (6/7/2023).
Dia mengaku, mereka mengarah ke jalan Tol. Saat di Jalan Tol Ngawi-Solo km 557, kedua tersangka membuang korban di bawah kolong jembatan.
“Alasannya agar menghilangkan jejak. Makanya dibuang di kolong. Dikira tidak bakal ketahuan,” kata mantan Kapolres Bondowoso ini.
Dari situ, keduanya kabur ke rumah masing-masing di provinsi Jambi. Diduga, saat kabur keduanya mengendarai mobil berwarna putih itu dengan kecepatan tinggi.
“Karena itu kan kejadiannya malam ya. Pagi begitu juga sudah sampai di Jambi. Jadi memang sangat bercepatan tinggi,” tambahnya.
Saat di Jambi, keduanya memilih untuk menjual mobil korban. Mobil yang seharusnya laku ratusan juta, hanya dijual Rp 20 juta. Dan mobil sudah perpindahan tangan.
“Lalu dibelikan kendaraan RX King ini. Untuk mobil masih kami cari. Yang jelas laku Rp 20 juta dan sudah berupa motor RX King yang di depan,” pungkasnya.
(*/ Tribun-Medan.com)
| DiPERIKSA Sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Dokter Tifa: Kriminalisasi Kebebasan Berpikir |
|
|---|
| ISI SURAT Ira Mahasiswi Unpak Bogor Tewas Akhiri Hidup Lompat dari Lantai 3 Kampus: Mental Ira Rusak |
|
|---|
| PELAKU Pembunuhan Driver Taksi Online Sempat Sembunyi di Kuburan Keramat Minta Bantuan Secara Gaib |
|
|---|
| SUSI PUDJIASTUTI Murka Minta Kapolri Tangkap Gus Elham Yahya yang Cium dan Kokop Balita Perempuan |
|
|---|
| PEMBELAAN Kubu Roy Suryo Senang Tak Ditahan Meski Sudah Tersangka:Ijazah Bukti Utama Tapi Tak Tampak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pensiunan-tni-tewas-tribunmedan.jpg)