Truk CPO Terguling

Arus Lalu Lintas Tebingtinggi-Batubara Macet Ulah Warga Jarah Minyak Goreng Truk yang Terguling

Arus lalu lintas Tebingtinggi-Batubara menjadi macet ulah warga menjarah minyak goreng dari truk yang terbalik

|
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.COM,SERGAI - Arus lalu lintas di jalan lintas Sumatera Desa Payah Pasir, Kecamatan Tebing Syahbandar yang menghubungkan Kota Tebingtinggi dan Kabupaten Batubara macet. 

Kemacetan terjadi sepanjang hampir 5 kilometer dari arah Tebingtinggi menuju Kabupaten Batubara.

Hal ini tak terlepas dari aksi penjarahan minyak goreng yang dilakukan warga, terhadap truk milik PT Industri Nabati Lestari yang nyungsep ke dalam parit, Rabu (5/7/2023). 

Baca juga: GAWAT! Warga Desa Paya Pasir Jarah Minyak Goreng dari Truk yang Terguling, Padahal Ada Polisi

Warga yang menyaksikan adanya tumpahan minyak goreng dari dalam truk tangki pun berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. 

Mereka berkumpul, memarkirkan kendaraan di pinggir jalan lintas Sumatera hingga menimbulkan kemacetan panjang. 

Meski ada petugas kepolisian, warga tak peduli.

Mereka tetap berkumpul di lokasi kecelakaan untuk membawa minyak goreng

Polisi pun tampak tengah berusaha mengatur antrean kendaraan yang menumpuk. 

Baca juga: Truk Muatan CPO Terguling di Sergai, Warga Berebut Minyak Goreng

Kasat Lantas Polres Tebingtinggi, AKP Dhoraria yang datang ke lokasi kejadian terlihat meminta masyarakat agar tak menghalangi jalan. 

"Ibu bapak mohon agar tidak berada di pinggir jalan," kata Dhoraria sambil meminggirkan kendaraan. 

Dalam kondisi hujan, puluhan masyarakat terlihat berbondong-bondong menjarah minyak goreng

Puluhan warga mulai dari kaum ibu, pemuda, hingga bapak bapak terlihat berebut minyak makan. 

Mereka membawa jerigen hingga ember untuk mengambil minyak dari dalam truk tangki. 

Baca juga: Disperindag Sumut Batasi Pembelian MinyaKita dan Minyak Goreng Curah, Sesuaikan SE Kemendag

Pantauan Tribun, truk dengan nomor polisi BK 9230 BM nyungsep ke dalam parit. Dengan kondisi truk yang berdiri vertikal minya goreng terkujur dalam tangki truk. 

Warga kemudian berebut untuk mengambil minyak goreng lalu memasukkannya ke dalam wadah penampungan. 

Bahkan tak jarang warga membawa jerigen berukuran 30 kilogram minyak makan. 

Warga merasa mubajir jika minyak dibiarkan tumpah ke parit sehingga mereka berinisiatif untuk mengambilnya. 

"Dari pada mubajir jadi kami ambil. Lagian itu minyak tadi tumpah ke parit," ujar Dian warga yang ditemui di lokasi. 

Dian mengatakan, nantinya minyak makan yang dia kumpulkan akan digunakan untuk keperluan sehari-hari. 

"Ya untuk keperluan sehari-hari kami kan banyak nanti akan dibagi sama keluarga," tutupnya. (cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved