Berita Langkat Terkini

Kapolres Langkat Angkat Bicara setelah MUI Laporkan Kasus Wanita Jadi Imam Salat bagi Jemaah Lelaki

Kapolres Langkat, AKBP Rahmat Husein Simatupang angkat bicara soal laporan MUI Langkat, dugaan ajaran yang menyimpang dari Islam.

Tribun Medan/Rasyid
Adapun yang disampaikan oleh pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo, dalam kegiatan mediasi dan klarifikasi, jika permasalahan ini timbul karena terdapat tayangan sepenggal dari video tersebut. 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Kapolres Langkat, AKBP Rahmat Husein Simatupang angkat bicara soal laporan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Langkat, dan pimpinan Padepokan Sendang Sejagat atas viralnya video Pesantren Al-Khafiyah yang diduga mengajarkan ajaran menyimpang dari ajaran agama Islam.

MUI Langkat melaporkan kasus dugaan adanya penyimpangan dari ajaran agama Islam.

Adapun, Padepokan Sendang Sejagat melaporkan pelaku penyebaran video hingga viral hanya mencomot sepenggal dari video.

Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein, Ketua MUI Langkat, Zulkifli Ahmad Dian, Pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo, menggelar press release di Kantor MUI Langkat, Selasa (4/7/2023). 
 
Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein, Ketua MUI Langkat, Zulkifli Ahmad Dian, Pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo, menggelar press release di Kantor MUI Langkat, Selasa (4/7/2023).    (HO)

"Kita akan menangani secara profesional terkait laporan ketua MUI Langkat maupun laporan dari pihak Mas Karyo selaku pimpinan Padepokan Sendang Sejagat soal pelaku pemotongan video," ujar Faisal saat menggelar press release di Kantor MUI Langkat, Selasa (4/7/2023).

Faisal bilang setelah mendengar penjelasan dari Ketua MUI Langkat, Zulkifli Ahmad Dian, kemudian mendengarkan klarifikasi dari pembuat konten, kemudian dilakukan penelusuran di lapangan.

AKBP Rahmat Husein Simatupang menyampaikan kesimpulan bahwa Pesantren Al-Khafiyah itu tidak ada, itu hanya ilustrasi dari konten yang dibuat oleh Padepokan Sendang Sejagat.

"Pesantren Al-Khafiyah itu hanya ilustrasi untuk kepentingan pembuatan film konten dan kegiatan dalam film tersebut hanya akting belaka," ujar Faisal.

Kapolres Langkat ini pun berharap masyarakat tidak terprovokasi terkait masalah ini dan pihak kepolisian dalam hal ini Polres Langkat, akan terus mendalami permasalahan ini.

Sedangkan itu Ketua MUI Langkat, Zulkifli Ahmad Dian telah sudah membuat laporan pengaduan ke Polres Langkat.

"Alhamdulillah diterima baik oleh Kapolres Langkat. Selanjutnya kita serahkan proses penyidikannya kepada pihak Polres Langkat. Kami berharap masyarakat jangan terprovokasi, karena video itu sebenarnya hanya konten edukasi, namun diedit oleh beberapa akun. Mari kita jaga kedamaian di Kabupaten Langkat," ujar Zulkifli.

Sementara itu pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo kembali menegaskan, video viral Itu hanyalah sebuah konten, hiburan, dan itu tidak nyata.

"Alur dari video yang kami buat adalah film sebagai edukasi ke masyarakat bahwa jangan gampang percaya dengan pondok pesantren yang ajarannya sesat," ujar Sunaryo.

Sunaryo menambahkan, dalam video yang dipotong ini sebenarnya pihaknya membuat konsep film yang menceritakan sekolompok orang kena gendam.

Kelompok yang melakoni ajaran meyimpang itu ternyata memiliki kesaktian lewat ilmu gendam.

Dalam narasi film tersebut, Sunaryo pun kena gendam.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved