Viral Medsos

Di Balik Sikap Israel Ngotot Normalisasi dengan Arab Saudi, Diungkap Penggagas Perjanjian Abraham

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengungkapkan kesepakatan dengan Arab Saudi merupakan tujuan strategis yang ingin dicapainya.

Editor: AbdiTumanggor
LUO XIAOGUANG/XINHUA VIA AP
CHINA NORMALISASI HUBUNGAN ARAB SAUDI-IRAN: Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua tampak Direktur Komisi Hubungan Internasional Pusat Partai Komunis China, Wang Yi berbicara dalam pertemuan tertutup dengan delegasi dari Iran yang dipimpin oleh Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, dan delegasi Arab Saudi yang dipimpin oleh Penasehat Keamanan Nasional Arab Saudi, Musaad bin Mohammed al-Aiban di Beijing, Sabtu (11/3/2023). (LUO XIAOGUANG/XINHUA VIA AP) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Salah satu tokoh penting mengungkapkan alasan israel ngotot normalisasi dengan arab saudi.

Menurutnya, sikap ngotot Israel itu merupakan demi kepentingan Amerika Serikat (AS) dan Barat.

Hal tersebut diungkapkan mantan Penasihat Keamanan Nasional dan salah satu penggagas Perjanjian Abraham, Meir Ben-Shabbat.

Ben-Shabbat mengatakan normalisasi Israel dan Arab Saudi memang merupakan hal penting, tetapi tujuan dan nilainya tidak besar.

Ia menegaskan praktik Israel terhadap Palestina tidak menentukan posisi Arab Saudi dalam normalisasi dengan Israel.

Tetapi adanya kepentingan AS dan Barat sehingga normalisasi itu terus berusaha diwujudkan.

“Normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi jelas untuk kepentungan Amerika dan Barat,” tulis Ben-Shabbat dalam artikelnya dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (1/7/2023).

“Dengan begitu AS akan mampu menjauhkan Arab Saudi dari koalisi China-Iran-Rusia yang semakin kuat, dan mereka akan memperoleh poin yang dibutuhkan dalam kerangka perjuangan yang saat ini berlangsung atas demarkasi tatanan dunia baru,” tambahnya.

Ben-Shabbat merupakan tokoh penting dari Perjanjian Abraham, di mana Israel telah melakukan normalisasi dengan Uni Emirat Arab dan Maroko.

Pada beberapa pekan terakhir, pejabat AS mengonfirmasikan keinginan mereka agar kesepakatan antara Israel dan Arab Saudi terjadi.

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengungkapkan kesepakatan dengan Arab Saudi merupakan tujuan strategis yang ingin dicapainya.

Arab Saudi pada beberapa kesempatan menegaskan masalah Palestina harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum normalisasi dengan Israel dilakukan.

Media Israel melaporkan bahwa eskalasi negara zionis itu di Tepi Barat, membuat usaha normalisasi antara Israel dan Arab Saudi menjadi sulit.

“Kami tak dapat meremehkan pentingnya dampak realitas keamanan di Yudea dan Samaria pada kontak yang sedang berlangsung untuk memperluas cakupan normalisasi di wilayah tersebut,” ungkap Ben-Shabbat dalam laporannya.

“Senisivitas mengenai poisisi jalan adalah tinggi, dan para pemimpin di sebagian besar negara tak bergerak berlawanan arah dengan opini publik,” tambahnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved