Viral Medsos
Ponpes Al-Zaytun yang Berdiri Megah di Lahan 1.200 Hektar Terancam Ditutup Kemenag
Pesantren Al-Zaytun ini merupakan usaha dari Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang mulai dibangun pada 13 Agustus 1996.
"Sebenarnya banyak fakta (dugaan ajaran sesat) yang terjadi di sana, tapi kita tau ada oknum-oknum pemerintah di negara ini ada yang terlibat sehingga dia terkesan ini lambat, bahkan seperti ada pembiaran," ujar Ken.
Namun, Ken tidak menyebut oknum tersebut berasal dari lembaga pemerintahan apa.
"Di situ kita lihat sebenarnya (Al-Zaytun) bukan gerakan keagamaan, ini gerakan politik yang dibungkus dengan agama," katanya.
Diketahui, saat ini pemerintah pusat dimotori Kementeri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) tengah mendalami atau mengkaji soal posisi, peran hingga oknum-oknum yang terlibat dalam pengurusan Ponpes Al-Zaytun.
Hasil kajian bakal dibahas bersama dengan kementerian atau lembaga terkait guna menyelesaikan polemik hingga kontroversi di Al-Zaytun.
Ponpes Al-Zaytun Klaim Gunakan Kurikulum Pemerintah
Ponpes Al-Zaytun ini memiliki landasan yaitu "Pesantren spirit but modern system". Pesantren ini juga menggunakan kurikulum yang mengacu pada pemerintah, yaitu Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bahkan, muatan lokal pun diberikan kepada para siswa, seperti Piagam Madinah dan Hak Asasi Manusia serta Jurnalistik. Selain itu, siswa dibekali kemampuan didaktik agar bisa mengajar.
Santri pondok pesantren Al-Zaytun mengatakan bahwa mereka diajarkan Islam yang terbuka dan toleran, menghindari perpecahan seperti pada aliran Sunni dan Syiah.
Mereka menerima penganut agama lain, seperti yang ditulis oleh Post-Gazette: "Students at the school say they are taught an open, tolerant version of Islam, eschewing divisions such as Sunni and Shiite and accepting adherents of other religions.", dikutip dari wikipedia.
Kemudian, sistem pendidikan Ma'had Al-Zaytun menganut Sistem Pendidikan Satu Pipa (One Pipe Education System), yaitu sistem pendidikan yang berkelanjutan dari tingkat usia dini hingga perguruan tinggi, sebagai berikut; Pendidikan anak usia dini (PAUD) - Sekolah Dasar yang disebut Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Zaytun - Sekolah Menengah Pertama yang disebut Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Zaytun yang dipadukan dengan Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah (MA) Al-Zaytun - Pendidikan kelas dewasa (kejar paket A, B, C) - Perguruan Tinggi yang dinamakan Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia.
Di lingkungan pondok pesantren Al-Zaytun ini terdapat Masjid Rahmatan lil 'Alamin. Masjid ini berukuran enam hektar dan berlantai enam dengan kapasitas mencapai 100.000 orang. Terdapat pula Masjid Al-Hayat yang dapat menampung 7000 orang. Di sana juga ada Gedung Pembelajaran dan Asrama Santri.
Kemudian, ada gedung tempat belajar mengajar. Gedung tersebut yakni gedung Abu Bakar Al-Shiddiq, Gedung Umar Ibnu Khaththab, Gedung Utsman Ibnu Affan, Gedung Ali bin Abi Thalib yang kesemuanya adalah nama sahabat Nabi Muhammad SAW. Sedangkan dua gedung lagi diambil dari nama Presiden pertama dan kedua RI, Ir. Soekarno dan HM Soeharto.
Selain memiliki gedung untuk tempat belajar mengajar, gedung yang disebut asrama di antaranya Asrama Al-Mushthofa, Asrama Al-Fajr, Asrama Al-Nur, Asrama Al-Madani, Asrama Persahabatan, dan Asrama Syarifah Hidayatullah.
Ponpes Al-Zaytun ini pernah menjadi tuan rumah pada Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS) pertama yang diselenggarakan pada tahun 2001 yang diikuti 2.668 olahragawan, seniman & official seluruh provinsi, dibuka oleh Mendiknas, A. Malik Fajar.
Untuk membangun kemandirian, Ponpes Al-Zaytun menerapkan Program Pertanian Terpadu. Program ini meliputi pertanian, peternakan dan perikanan sebagai satu kesatuan yang saling terikat. Berbagai teknologi dipelajari dan diterapkan di lapangan, di antaranya teknologi kultur jaringan, pemuliaan tanaman dan pembibitan, transfer embrio dan inseminasi buatan, teknologi pemerahan susu, teknologi pasteurisasi untuk pengolahan susu, teknologi pembuatan silase, teknologi pembuatan pupuk dari kotoran ternak, kotoran manusia dan urin manusia, pembuatan pupuk dari daun-daunan dan teknologi pembuatan pupuk bokasi dan kascing.
Alumni Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T) langsung dikaryakan untuk mengelola lahan di pesantren ini serta menangani koperasi simpan pinjam yang bekerjasama dengan masyarakat desa sekitar pesantren, serta memberikan penyuluhan untuk peningkatan hasil pertanian masyarakat desa sekitar. Masyarakat Koperasi Desa Mekarjaya-Ma’had Al Zaytun (MKDM-MAZ) membantu permodalan masyarakat untuk berusaha-tani padi.
Bukan hanya B.J. Habibie saja yang pernah berkunjung ke Ponpes Al-Zaytun, ada juga Mantan Presiden Soeharto, bahkan menyumbang hingga Rp10 Miliar untuk pengembangan Al Zaytun. Soeharto juga menyumbang ratusan sapi untuk diternakkan. Sejumlah pejabat negara juga pernah datang ke Al Zaytun, ada Malik Fadjar, Wiranto, Hendropriyono, Moeldoko, Hamzah Haz, Harmoko, Jusuf Kalla hingga Suryadharma Ali dan masih banyak pejabat negara yang datang ke Pondok Pesantren ini.
Baca juga: FPI Geruduk Kemenag, Panji Gumilang Tuduh MUI Sudah Menanam Kebencian terhadap Dirinya dan Al-Zaytun
Kemenag Akan Bekukan Izin Ponpes Al-Zaytun jika Terbukti Lakukan Pelanggaran Berat
Kini, Kementerian Agama (Kemenag) akan membekukan izin operasional pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun jika terbukti melakukan pelanggaran berat.
Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) Anna Hasbie mengatakan, pelanggaran berat tersebut bisa seperti penyebaran paham keagamaan yang sesat.
"Jika Al-Zaytun melakukan pelanggaran berat, menyebarkan paham keagamaan yang diduga sesat, maka kami bisa membekukan nomor statistik dan tanda daftar pesantren, termasuk izin madrasahnya," ujar Anna dalam keterangan tertulis, Jumat (23/6/2023).
Anna mengatakan, Kemenag merupakan regulator dalam penyelenggaraan pendidikan keagamaan termasuk pesantren. Dirjen Pendidikan Islam diberi kewenangan menerbitkan nomor statustik dan tanda daftar pesantren.
Pesantren Al-Zaytun, kata Anna, tercatat memiliki nomor statistik dan tanda daftar pesantren. Oleh karena itu, Dirjen Pendidikan Islam memiliki kewenangan membekukan nomor statistik dan tanda daftar pesantren apabila ditemukan pelanggaran yang dianggap berat.
"Sebagai regulator, Kemenag memiliki kuasa administratif untuk membatasi ruang gerak lembaga yang di dalamnya diduga melakukan pelanggaran hukum berat," kata Anna.
Untuk diketahui, Ponpes Al-Zaytun menjadi sorotan publik belakangan ini karena kontroversinya.
Menanggapi kontroversi Al-Zaytun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku menunggu arahan Kemenag dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Karena urusan agama kemudian urusan fiskal, hubungan luar negeri, yustisi, pertahanan dan keamanan itu wilayah pemerintah pusat," ujar Ridwan Kamil di Bandung, dikutip dari Antaranews, Kamis (15/6/2023).
Terkini, Ridwan Kamil meminta Ponpes Al-Zaytun kooperatif bisa berdialog dengan tim investigasi yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bersama para kiai.
"Kami meminta pihak Al-Zaytun untuk kooperatif, karena sudah beberapa kali dalam catatan sejarahnya sering menolak mereka yang mencoba untuk ber-tabayyun atau berdialog untuk mengetahui," kata Ridwan Kamil pada 19 Juni 2023.
Baca juga: Apa Hubungan Robin Simanullang dengan Panji Gumilang Pemimpin Ponpes Al Zaytun? Ini Pengakuannya
Massa FPI Desak Penutupan Ponpes Al-Zaytun
Sebanyak 968 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi demo di depan Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023) sejak pukul 13.00 WIB.
Aksi demo digelar oleh Front Persaudaraan Islam (FPI) dalam rangka menuntut pencabutan izin Pondok Pesantren Al-Zaytun.
"Sebanyak 9 SSK kami siapkan untuk giat hari ini. 968 (personel)," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin.
Komarudin turut mengimbau kepada masyarakat yang tak memiliki kepentingan untuk menghindari ruas jalan di sekitar Kemenag agar tak terjebak kemacetan. "Kepada masyarakat bisa gunakan jalur alternatif. Untuk massa yang akan sampaikan pendapatnya di muka umum agar tertib dan memperhatikan juga kepentingan masyarakat umum,"katanya.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi massa aksi datang di depan kantor Kemenag, Jakarta Pusat sekira 13.00 WIB.
Massa aksi terlihat juga membentangkan spanduk tuntutan bertuliskan cabut dan tuntut permanen serta bubarkan ponpes Al Zaitun.
Menurut pengunjuk rasa, ponpes tersebut mengajarkan ideologi sesat kepada santrinya.
Kemudian terlihat massa aksi membawa bendera merah putih. Serta bendera berwarna putih bertuliskan Front Persaudaraan Islam.
Sementara itu jalan di depan kantor Kemenag di Jl. Lap. Banteng Barat, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat terjadi kemacetan karena ruas jalan dipadati massa aksi.
Kemudian terpantau juga sejumlah petugas kepolisian menjaga pintu gerbang kantor Kemenag agar massa aksi tidak merangsek masuk ke dalam.
Terpisah, Juru bicara Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, menyampaikan ada sejumlah tuntutan yang dibawa dalam aksi demo hari ini.
Pertama, mengecam keras kesesatan dan penistaan agama yang telah dilakukan oleh Panji Gumilang selaku pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu.
Kedua, menuntut Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk segera mengeluarkan fatwa sesat terhadap ajaran Panji Gumilang.
"(Ketiga) menuntut pemerintah untuk menutup ponpes Al-Zaytun Indramayu karena menjadi tempat sesat menyesatkan yang dilakukan terhadap anak bangsa," ujarnya.
Massa FPI juga menuntut aparat penegak hukum untuk segera melakukan proses hukum kepada Panji Gumilang atas dugaan penistaan agama Islam dan ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian oleh beberapa kelompok elemen masyarakat.
"Massa demo juga menuntut pemerintah untuk menetapkan Al-Zaytun sebagai organisasi terlarang serta mengusut pihak-pihak yang turut melindungi Al-Zaytun, baik itu perorangan maupun institusi tertentu,"kata dia.
Lalu, menyerukan kepada wali santri Pesantren Al-Zaytun untuk segera menarik para santrinya dari Al-Zaytun demi keselamatan Akidah mereka. "(Terakhir) menyerukan kepada Umat Islam untuk bersatu padu terus melawan paham sesat menyesatkan yang akan merusak akidah umat Islam," tutur Aziz.
Aziz mengklaim aksi demo akan diikuti oleh 500-1.000 massa. Ia juga menyebut menantu Rizieq, Habib Muhammad bin Husein Alata juga akan hadir dalam aksi demo tersebut.
"(Tokoh yang akan hadir) Habib Muhammad Alatas, Buya Husein Bekasi, KH Abdul Qohar Al Qudsy, Kiai Maksum, Habib Hanif Alatas, Habib Ali Alatas sekum FPI,"ujarnya.
(*/tribun-medan.com/kompas.com)
didemo fpi
Ponpes Al-Zaytun
Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu
Ponpes Al-Zaytun Berdiri Megah di Lahan 1.200 Hekt
Ponpes Al-Zaytun pesantren terbesar di Asia Tengga
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/lokasi-ponpes-AL-ZAYTUN-DI-INDRAMAYU.jpg)