SURONO Bantah Intel TNI Aniaya Wahyu dalam Kasus Penggelapan Uang PT RGA

SURONO Bantah Intel TNI AD Aniaya Wahyu dalam Kasus Penggelapan Uang PT RGA

TRIBUN-MEDAN.COM , MEDAN - Project Manager PT RGA, Surono membantah pernyataan Wahyu Abdi Rangkuti yang menuduh keterlibatan intel TNI AD melakukan intimidasi dan penganiayaan.

Surono menceritakan jika ia dan Wahyu sama-sama dijemput dari Pekan Baru ke Medan tanggal 22 Februari 2023 untuk dimintai keterangan soal keuangan perusahaan.

"Kebetulan rumah pimpinan kita dengan markas intel berseberangan, saat rapat ada keributan yang terdengar sampai ke markas intel, jadi Wahyu dibawa petugas piket agar suasana tenang bukan disekap," Kata Surono kepada Tribun Medan, Rabu (21/6/2023).

Surono dan Wahyu adalah rekan kerja yang sama-sama dituduh terlibat penggelapan uang PT RGA dalam proyek Quran Center Pekanbaru.

Surono mengaku mendapat uang dari Wahyu Rp 25 juta tapi tidak mengetahui kalau uang itu adalah uang perusahaan.

"Saya selalu bersama Wahyu dari awal sampai bubar. Kalau memang ada penganiayaan, saya pasti dianiaya juga. Selama saya di sana (markas intel) saya tidak ada melihat penganiayaan," Sambungnya.

Surono mengakui sudah diperiksa POM AD tanggal 31 Mei 2023 atas laporan Wahyu

"Saya tegaskan lagi saya tidak melihat ada penganiayaan yang dilakukan oleh TNI," Tambah Surono.

Disinggung soal uang PT RGA yang digelapkan Wahyu, Surono mengaku tidak mengetahui persis namun berdasarkan laporan ke Polrestabes Medan nilai kerugian perusahaan lebih dari Rp 800 juta.

Sebelumnya diberitakan jika Wahyu Abdi Rangkuti sudah melaporkan dugaan penganiayaan ke Denpom I/5 Medan untuk membuat laporan penggunaan dengan nomor LP/08/II/2023.

Beberapa saksi sudah diperiksa termasuk Surono, namun kasus penganiayaan ini belum terbukti.

(*)