Dugaan Uang Sogok

Dugaan 'Uang Sogok' Masuk MTsN 2 Asahan Menyeruak, Kepsek tak Ngaku saat Diperiksa

Dugaan uang sogok masuk MTsN 2 Asahan menyeruak seiring dengan tidak lolosnya siswa berprestasi

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
Penerimaan peserta didik baru di MTsN 2 Kisaran diduga banyak kecurangan, orang tua calon siswa mengaku ada dugaan permainan berupa uang bangku. 

TRIBUN-MEDAN.COM,ASAHAN- Dugaan kecurangan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Asahan menyeruak.

Ada indikasi, bahwa oknum pejabat di MTsN 2 Asahan menerapkan uang sogok kepada calon siswa.

Gegara kasus ini, ada orangtua siswa yang protes.

Sebab, anaknya yang berprestasi tidak lolos, lantaran dugaan uang sogok yang disinyalir dilakukan oknum pejabat MTsN 2 Asahan.

Baca juga: Diduga Ada Uang Bangku di MTSN 2 Asahan dalam PPDB, Kemenag Asahan Angkat Bicara

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan, Syafruddin Daulay mengatakan bahwa Kepala MTsN 2 Asahan, Daman Huri Lubis sudah diperiksa.

Ketika dipanggil dan diperiksa, Daman Huri Lubis tidak mengaku, bahwa di sekolahnya ada uang sogok terhadap calon siswa. 

"Dari klarifikasinya enggak ada (uang sogok)," kata Syafruddin, Selasa (20/6/2023).

Ia mengatakan, usai menjalani pemeriksaan di Kantor Kemenag Kabupaten Asahan, Daman Huri Lubis juga akan menjalani pemeriksaan di Kantor Kemenag Provinsi Sumut.

Baca juga: TERBONGKAR Uang Suap Proyek Dipakai Buat THR, Total 14,5 Miliar Lebih, Nakal Oknum Pejabat Kemenhub

"Kami juga masih memproses apa hasil dari klarifikasi kemarin. Nanti kami kabari ya," kata Syafruddin.

Sementara itu, Farida, orangtua calon siswa di MTsN 2 Asahan mengaku kecewa anaknya tidak lulus. 

"Saat pengumuman itu, ada terdengar uang kursi katanya. Anak saya SD tidak pernah lepas dari ranking satu, malah tidak lulus di MTSN 2 Kisaran ini," ujar Farida, Senin (19/6/2023). 

Ia mengaku memang ada dilakukan tes akademik terhadap peserta didik baru.

Baca juga: TUMPUKAN Uang Suap Rp 26,1 Miliar Milik Bupati Meranti, Bakal Dipakai untuk Dana Pilgub Riau

Namun tidak ada kenetralan dalam tahap seleksi tersebut. 

"Buka proses dan hasilnya kepada publik sebagai bentuk akuntabilitas. Jika dinas tidak ingin dikatakan melestarikan 'guru calo' PPDB di Asahan yang mencederai kredibilitas pendidikan," tegas Farida. 

Terpisah, Filzah, siswi berprestasi terpaksa harus gigit jari karena tidak lulus masuk ke sekolah agama yang sudah lama diimpikannya. 

Baca juga: Bupati Bangkalan Abdul Latif, Tersangka Korupsi Diduga Alirkan Uang Suap ke Lembaga Survei

"Kecewa ada, tapi mau gimana lagi. Saya sudah berusaha belajar dengan giat untuk masuk sekolah agama itu," kata Filzah dengan wajah murung kepada Tribun-medan.com.

Siswi yang mampu menghapal dua juz Al Quran ini sekarang bingung harus sekolah dimana lagi, setelah tidak lulus di MTsN 2 Asahan.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved