Berita Viral

41 Narapidana Tewas Akibat Perkelahian Brutal di Penjara Wanita, 2 Geng Tahanan Bertempur di Sel

Sebanyak 41 narapidana wanita di penjara wanita Centro Femenino de Adaptacion Social (CEFAS) di Tamara, Honduras, tewas pada Selasa (20/6/2023).

Editor: Liska Rahayu
depositphotos.com
ilustrasi 

TRIBUN-MEDAN.com -  Sebanyak 41 narapidana wanita di penjara wanita Centro Femenino de Adaptacion Social (CEFAS) di Tamara, Honduras, tewas pada Selasa (20/6/2023).

Tewasnya 41 orang narapidana wanita tersebut karena perkelahian brutal antara dua geng tahanan di penjara wanita tersebut.

Sebagaimana dilaporkan oleh AP News, kerusuhan ini bermula ketika wanita dari geng brutal yang dikenal sebagai Mara Salvatrucha (MS-13) memasuki sel milik seseorang dari geng rival Barrio 18.

Menurut saksi mata, asap hitam terlihat membubung dari penjara, disertai suara tangisan narapidana yang meminta pertolongan.

Baca juga: Dituntut 18 Tahun Penjara, Wanita Pembunuh Istri Mantan Sekda Teringat Anak di Rumah

Baca juga: Penampilan Savira Husna saat Rekonstruksi Perkelahian Ken dan Anak AKBP Achiruddin Hasibuan

Anggota geng Barrio 18, geng tahanan yang ditakuti, dilaporkan memasuki blok sel dan menembaki tahanan lain sebelum membakar sel tersebut.

Sebelumnya, dua wanita dilaporkan tewas dalam insiden ini, namun jumlah korban terus bertambah.

Jasad-jasad mereka ditemukan di kamar mandi kompleks penjara saat keadaan darurat diumumkan dan penduduk setempat melaporkan mendengar suara wanita meminta pertolongan.

ilustrasi
ilustrasi (depositphotos.com)

Video dari dalam penjara yang ditayangkan oleh pemerintah menunjukkan beberapa pistol dan tumpukan parang serta senjata tajam lainnya yang ditemukan setelah kerusuhan.

Media lokal melaporkan bahwa beberapa korban tewas terbakar, sementara yang lainnya ditembak.

Kepala sistem penjara Honduras, Julissa Villanueva, berpendapat bahwa kerusuhan ini adalah akibat dari tindakan otoritas terhadap kejahatan terorganisir.

"Kami tidak akan mundur setelah insiden ini," katanya.

Sementara itu, beberapa pejabat lainnya berpendapat bahwa kerusuhan bisa dikaitkan dengan korupsi atau kontrol geng di dalam penjara.

Penjaga penjara kewalahan dalam menangani kerusuhan ini, dan keluarga para narapidana yang berada di penjara itu berkumpul di luar kamar mayat di Tegucigalpa.

Mereka mengkonfirmasi bahwa narapidana di penjara telah memberitahu mereka tentang rasa takut terhadap geng Barrio 18.

Baca juga: TERUNGKAP, Mario Dandy cs Rekayasa Cerita Seolah Ada Perkelahian : BAP Berubah

Baca juga: Tidak Terima Istrinya Dihina dan Dilecehkan, Pria ini Terlibat Perkelahian dan Tewaskan Lawannya

Juru bicara Kementerian Publik Honduras, Yuri Mora, mengatakan bahwa lima tim Kedokteran Forensik telah dikirim ke lokasi untuk membantu mengidentifikasi korban.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved