Rusia vs Ukraina
Rusia Dituduh Ledakkan Bendungan, 52 Korban Banjir Tewas, Putin Tolak Bantuan Evakuasi dari PBB
Konflik Rusia Vs Ukraina Rusia Tolak Seruan PBB untuk Bantu Warga setelah Bendungan Nova Kakhovka Jebol
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Sedikitnya 52 Korban Banjir Tewas setelah Bendungan Nova Kakhovka Diledakkan Pasukan Rusia yang Dituduhkan Pihak Ukraina. Atas Bencana Ini, Rusia Tolak Bantuan Evakuasi dari PBB.
TRIBUN-MEDAN.COM - Moskow menolak seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu penduduk yang terkena dampak banjir dari ambruknya Bendungan Nova Kakhovka di Ukraina selatan tersebut.
Demikian disampaikan Badan Dunia itu pada Minggu (18/6/2023).
Dikutip Al Jazeera, jumlah korban tewas terus meningkat dan air kotor memaksa penutupan pantai di Ukraina selatan.
Runtuhnya bendungan yang dikendalikan Pasukan Rusia pada 6 Juni 2023 lalu itu hingga saat ini memicu banjir di seluruh Ukraina selatan dan bagian-bagian wilayah Kherson yang menjadi wilayah medan pertempuran antara Rusia-Ukraina.
Selain itu, jebolnya bendungan besar Nova Kakhovka yang dibangun di era Uni Soviet itu juga menghancurkan rumah-rumah dan tanah pertanian serta memutus pasokan makanan bagi penduduk sekitar.
Korban tewas telah meningkat menjadi 52. Pejabat Rusia mengatakan 35 orang warga tewas di daerah yang dikuasai Rusia.
Sementara, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan 17 tewas warga penduduk dan 31 hilang. Serta lebih dari 11.000 telah dievakuasi di kedua sisi.
PBB mendesak Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional.
“Bantuan tidak dapat ditolak bagi orang yang membutuhkannya,” kata Denise Brown, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Serangan Balik Ukraina, Puluhan Mayat Tentara Rusia Bergeletakan di Pinggir Jalan
Sementara, raksasa gas alam Rusia Gazprom telah mengumumkan akan mengirimkan 41,1 juta meter kubik gas ke Eropa melalui Ukraina pada hari Senin.
Data Komisi Eropa menunjukkan bahwa impor pipa gas Rusia tahun lalu oleh Eropa mencapai 62 miliar meter kubik, 60 persen di bawah rata-rata lima tahun sebelumnya.
Pada bulan April, Gazprom memperingatkan bahwa Eropa akan berjuang untuk mengisi ulang penyimpanan gasnya ke level tahun lalu setelah benua itu mengakhiri musim pemanasan musim dingin dengan stok yang relatif rendah.
Baca juga: Pasukan Putin Kembali Luncurkan Serangan Rudal Besar-besaran, Gedung-gedung di Ukraina Luluh Lantak
Baca juga: Ukraina Kembali Rebut 7 Wilayah, Kini Hal Mengerikan Bisa Terjadi, Putin Keluarkan Senjata Nuklir
Alasan Rusia Menolak Bantuan dari PBB
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Rusia menolak bantuan evakuasi penduduk di Kherson yang terkena banjir akibat bendungan Nova Kakhovka yang jebol.
"Pemerintah Rusia sejauh ini telah menolak permintaan kami untuk mengakses wilayah di bawah kendali militer sementara," kata Denise Brown, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, Minggu (18/6/2023).
Kabar terbaru, korban jiwa meningkat dengan 35 orang tewas di wilayah yang diduduki Rusia dan 17 orang tewas di wilayah yang dikuasai Ukraina.
Selain 52 orang yang tewas, 31 orang dinyatakan hilang. Sementara itu, lebih dari 11.000 orang telah dievakuasi dari wilayah yang diduduki Rusia dan Ukraina.
Denise mengatakan, PBB akan mencari akses yang diperlukan dan mendesak Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional. "Bantuan tidak dapat ditolak untuk orang yang membutuhkannya," lanjut Denise, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Intelijen Ukraina Ungkap Perbedaan Putin dalam Beberapa Momen, Diyakini Gunakan Tubuh Pengganti
Ia memastikan PBB akan terus berupaya untuk memberi bantuan.
"PBB akan terus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menjangkau semua orang, termasuk mereka yang menderita akibat penghancuran bendungan baru-baru ini, yang sangat membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan jiwa, di mana pun mereka berada,” kata Brown dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Arab News.
Tim Internasional Selidik Penyebab Jebolnya Bendungan Nova Kakhovka
Di sisi lain, Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas jebolnya bendungan itu.
Pejabat Ukraina telah berulang kali menuduh Rusia gagal mengevakuasi atau menyediakan kebutuhan dasar bagi mereka yang berada di wilayah yang dikuasai Rusia.
Ukraina melaporkan setidaknya satu insiden penembakan oleh Rusia terhadap penduduk yang dievakuasi, di mana tiga orang tewas.
Sebuah tim ahli hukum internasional yang membantu jaksa Ukraina dalam penyelidikan, mengatakan dalam temuan awal pada Jumat (16/6/2023), sangat mungkin kehancuran bendungan itu disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam oleh Rusia.
Sementara, Rusia menuduh Ukraina menyabotase bendungan pembangkit listrik tenaga air itu untuk memutus sumber utama air Krimea dan mengalihkan perhatian dari serangan balasan terhadap pasukan Rusia.
Dampak Banjir di Kherson
Jebolnya bendungan Nova Kakhovka telah membawa puing-puing bangunan ke Laut Hitam dan garis pantai Odesa.
Puing-puing yang hanyut ini menyebabkan apa yang disebut Ukraina sebagai ekosida.
Tingkat zat beracun pada organisme laut dan di dasar laut diperkirakan akan memburuk, menambah risiko dari ranjau darat yang terdampar di garis pantai.
Pihak berwenang Ukraina di Odesa menutup pantai Laut Hitam yang pernah populer di sana, melarang berenang dan konsumsi ikan dan makanan laut dari sumber yang tidak diketahui.
"Tes air minggu lalu menunjukkan tingkat berbahaya salmonella dan agen infeksius lainnya," kata pejabat Ukraina, dikutip dari FBC News.
Pemantauan kolera juga dilakukan untuk memantau kesehatan pada korban banjir.
Selain itu, Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, mengatakan hampir 900 rumah masih terendam air, meski air banjir mulai surut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Baca juga: Persulit Gerak Serangan Balik Ukraina, Rusia Ledakkan Bendungan, Ribuan Orang Kebanjiran
Baca juga: Pasukan Rusia Ledakkan Bendungan Besar Era Soviet di Kherson, 80 Kota di Ukraina Akan Kebanjiran
Rusia
Ukraina
52 Korban Banjir Tewas
Putin Ledakkan Bendungan
Rusia Ledakkan Bendungan
Bendungan Nova Kakhova di Kherson
Vladimir Putin
| Rusia Kerahkan Lumba-lumba ke Lokasi Perang di Ukraina Selatan Menghalau Angkatan Laut Musuh |
|
|---|
| GARA-GARA Perang Israel, Ukraina: NATO Mulai Mengurangi Bantuan ke Negara Kami |
|
|---|
| UKRAINA: NATO Terlihat Mulai Kelelahan untuk Membantu dalam Perang Melawan Rusia, Ini Penyebabnya. . |
|
|---|
| Tak Bisa Hadiri KTT BRICS, Putin Luncurkan Rudal ke Ukraina: 7 Orang Tewas, Ratusan Lainnya Terluka |
|
|---|
| Gunakan Bom Tandan, Drone Ukraina Hantam Gudang Amunisi Militer Putin, Seorang Jurnalis Rusia Tewas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Warga-dievakuasi-dari-jebolnya-bendungan-di-Ukraina.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.