Penganiayaan

Pengacara Pekerja PT RGA yang Diduga Disekap di Markas Deninteldam I/BB Akan Melapor ke Puspomad

Menurut kuasa hukum korban, Riki Irawan mengatakan kasus tersebut dilaporkan ke Denpom I/5 Medan dan Polrestabes Medan.

Pengacara Pekerja PT RGA yang Diduga Disekap di Markas Deninteldam I/BB, Akan Melapor ke Puspomad

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang pekerja PT RGA, Wahyu Abdi Rangkuti yang diduga menjadi korban penyekapan dan intimidasi di markas Deninteldam I/BB, resmi membuat laporan pengaduan.

Menurut kuasa hukum korban, Riki Irawan mengatakan  kasus tersebut dilaporkan ke Denpom I/5 Medan dan Polrestabes Medan.

Di Denpom, pihaknya melaporkan tiga orang oknum Denintel berinisial Serka TR, Sertu A dan Serka YY.

Sementara di Polrestabes Medan, korban melaporkan Direktur PT RGA berinisial RJG dan juga pengacaranya.

Kedua laporannya itu terkait, tindak pidana penculikan, pengancaman, penyekapan, dan perampasan.

"Setelah mendapatkan telpon dari klien kami, yang menghubungi pakai nomor yang kami lacak itu nomor personel Denintel, atas nama Serka YY," kata Riki kepada Tribun-medan, Senin (19/6/2023).

"Kami bersama kawan-kawan Denpom subuh tanggal 23 Febuari menjemput korban dari markas Denintel," sambungnya.

Ia mengatakan, saat itu juga pihaknya langsung mendatangi Denpom I/5 Medan untuk membuat laporan pengaduan dengan nomor LP/08/II/2023.

Lalu, setelah itu mendatangi Polrestabes Medan untuk melaporkan Direktur PT RGA, dengan nomor STTLP/B/656/II/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara.

"Jadi setelah empat bulan laporan ini bergulir, Denpom baru meningkatkan kasus ini dari penyelidikan ke penyidikan," sebutnya.

"Laporan polisi di Polrestabes Medan, sampai saat ini belum bergulir sampai ketingkat penyidikan," sambungnya.

Ia menjelaskan, dari hasil penyelidikan pihak Denpom yang diterimanya, bahwa kuat dugaan memang benar yang menjemput korban dari Pekanbaru itu merupakan oknum Denintel Bukit Barisan.

Sebab, selama ini diduga Deninteldam I/BB menjadi pengawas di PT RGA yang saat ini sedang mengerjakan proyek Gedung Alquran di Pekanbaru.

"Kuat dugaan bahwa memang yang menjemput saudara Wahyu oknum-oknum Denintel Bukit Barisan, yang bertugas di Pekanbaru," ucapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved