Ramadhyan Putri Pertiwi Gelar Pameran Tunggal, Interlude 2: In The Moment

Ramadhyan Putri Pertiwi kembali menyelenggarakan pameran tunggal yang ke-2, bertempat di Bentara Budaya Yogyakarta. 

|
HO
Ramadhyan Putri Pertiwi gelar pameran tunggal yang berjudul Interlude 2 : In The Moment dibuka secara resmi pada Sabtu, 10 Juni 2023, di Bentara Budaya Yogyakarta. 

TRIBUN-MEDAN.com - Ramadhyan Putri Pertiwi kembali menyelenggarakan pameran tunggal yang ke-2, bertempat di Bentara Budaya Yogyakarta

Pameran tunggal Ramadhyan yang berjudul Interlude 2 : In The Moment dibuka secara resmi pada Sabtu, 10 Juni 2023.

Baca juga: Bentara Budaya Yogyakarta Gelar Pameran Kelompok An.de.fe.ni.si+a

Pada pameran tunggal kali ini, Ramadhyan Putri Pertiwi kembali membawa konsep yang cukup unik dan mencoba untuk merepresentasikan “Interlude” dalam bentuk visual karya lukis dengan pengkajian yang tak jauh dari persoalan kehidupan manusia. 

Rama adalah seorang pelukis kelahiran Bekasi yang menempuh Pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada tahun 2013 dan lulus pada tahun 2018.

Pameran Interlude 2: In The Moment merupakan lanjutan dari pameran tunggal pertama Rama yang diselenggarakan pada tahun 2022 lalu dengan judul Interlude.

Pameran Interlude 2 : In The Moment yang diselenggarakan mulai tanggal 11- 17 Juni 2023, mempersembahkan sekitar 15 karya yang dikerjakan pada tahun 2023 dengan media cat akrilik di atas kanvas dan ditulis oleh Karen Hardini. 

Dalam musik, Interlude merupakan periode jeda waktu, yang diisi oleh instrumen musik yang menyambungkan verse dengan verse atau verse dengan chorus.

Periode jeda ini menciptakan ritme bagi suatu komposisi musik, menghasilkan harmoni, menonjolkan titik pusat perhatian atau pendengaran, serta menciptakan dinamika yang menyenangkan hati.

Membayangkan kehidupan sebagaimana alunan musik tampaknya menyenangkan dan indah sekali. Namun, setiap musik membutuhkan ritme yang terdiri dari naik turunnya nada, keras lembutnya, tegang tenangnya dan cepat lambatnya.

Apabila dimetaforakan sebagaimana kehidupan, sebagai manusia kita mendambakan kehidupan yang selalu menyenangkan. Namun, seperti halnya alunan musik pada saat tertentu, kita semua membutuhkan jeda dalam hidup.

Berbeda dengan karya-karya yang dipamerkan pada pameran  Interlude, yang seolah berusaha melepaskan diri dari lamunan dan ‘pelarian’.

‘Jeda’ dalam kehidupan, tidak lagi ingin diisi dengan angan-angan akan dunia ideal, karena pada kenyataannya dunia tidak ideal, dan banyak sekali hal dalam kehidupan yang harus disadari eksistensi dan keadaannya. 

Makna subjudul In The Moment yang berarti saat ini, dimaknai sebagai kondisi pikiran yang fokus dan khusus pada momen saat ini. 

Banyak orang mengatakan tentang living in the moment atau hidup di momen saat ini, namun pada kenyataannya itu tidaklah mudah.

Pada Pameran Interlude 2 periode ‘jeda’ sebagai momen untuk melakukan penyadaran akan kenyataan dan menghadapinya dengan penuh keyakinan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved