Berita Viral

NASIB 24 Wanita asal NTB Jadi Korban TPPO, Sempat Disekap di Bogor hingga Terlantar di Lampung

Sebanyak 24 wanita menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) telah diamankan pihak kepolisian. 

HO
Sebanyak 24 wanita menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) telah diamankan pihak kepolisian.  

TRIBUN-MEDAN.com - Sebanyak 24 wanita menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) telah diamankan pihak kepolisian. 

Para wanita ini berasal dari NTB dan terlantar di Lampung. Mereka hampir sebulan berada di Lampung dengan janji bakal diberangkatkan ke Dubai untuk bekerja dengan gaji Rp 10 juta per bulan. 

Pengakuannya, mereka tinggal dengan terkatung-katung selama hampir satu bulan, hingga kocar-kacir diperintah sembunyi di ruang bawah tanah saat digerebek petugas.

Salah satu korban, NA (38), berangkat dari NTB dengan harapan bekerja di Dubai dan diiming-imingi gaji Rp 10 juta per bulan.

Awalnya, NA mengenal seorang perekrut dari pegawai pinatu (laundry) di NTB.

Dia didekati perekrut itu dan dijanjikan akan bekerja di Dubai dengan gaji Rp 10 juta per bulan.

Tertarik dengan tawaran itu, NA akhirnya bersedia untuk ikut. Setelah pembuatan komitmen, pada 3 Mei 2023 NA diberangkatkan ke Jakarta menggunakan pesawat bersama para calon pekerja migran lainnya.

Sampai di Jakarta, tersangka DW menyambut para calon pekerja migran ini lalu membawa mereka ke sebuah daerah di Bogor, Jawa Barat.

"Dua hari di Bogor, di perumahan, saya nggak tahu tempatnya," kata NA di Mapolda Lampung, Jumat (9/6/2023) malam.

Baca juga: HEBOH Pengakuan Joni Badut Difabel, Ditinggal Ucok Baba Usai Terkenal: Dia Itu Kacang Lupa Kulitnya

Baca juga: Mantan Petinggi KKB-OPM Yusak Pakage Ditangkap TNI saat Ingin Melintas ke Papua Nugini

NA ingat, sekitar 2 pekan dia dan calon pekerja lainnya tinggal di rumah tersebut tanpa ada kejelasan keberangkatan meski sudah memiliki paspor.

Selama di Bogor itu, NA sempat sakit dan harus diinfus sebanyak dua botol. Menurut NA, pada 31 Mei 2023 rumah itu digerebek petugas.

Namun dia tidak mengetahui apakah itu petugas imigrasi atau kepolisian.

"Karena panik, kita dibawa sembunyi oleh teteh. Saya nggak tahu nama aslinya, dibawa ke ruangan bawah tanah," kata NA.

Usai penggerebekan yang berhasil dihindari itu, para calon pekerja migran ini diperintahkan berbenah dan dibawa ke Lampung.

Keberangkatan menuju Lampung itu dilakukan secara terpisah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved